Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Orang Mudah "Sakit Hati?"

20 Februari 2019   20:13 Diperbarui: 20 Februari 2019   20:56 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syukur kedua anggota keluarga anak yang jadi korban tabrak lari tersebut saya ajak,Mereka berdua keluar dan menjelaskan,bahwa saya justru menolong anak tersebut. Kalau saja mereka tidak ikut,mungkin saya sudah dikeroyok ramai ramai,hanya karena satu kalimat :"Mentang mentang orang kaya!"

Kejadian ini memang sudah lama berlalu

Tapi setidaknya ,diharapkan  dapat menjadi pengingat,agar jangan pernah membiarkan  rasa sakit hati meracuni diri kita.Karena walaupun racunnya tidak kasat mata dan tidak dapat dideteksi melalui ilmu kedokteran,tapi yang namanya :"racun" itu,memberikan efek yang sama buruknya,yakni  orang akan kehilangan kontrol diri.

Tipe orang yang mudah terserang "sakit hati" ,akan kehilangan momentum yang sesungguhnya dapat membahagiakan dirinya. Ia bagaikan :"Lonely wolf" di padang pasir, yang siap mencabik cabik siapapun yang tidak disukainya. Satu satunya yang dapat menghentikan langkahnya adalah kematian !

Semoga kita semua djauhkan dari gangguan "sakit hati" ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun