Orang yang mengalami sakit hati yang parah dapat dianalogikan bagaikan bensin yang bisa membakar apa saja hanya dengan sepotong puntung rokok menyala. Ada banyak contoh hidup yang terjadi di sekeliling kita, bahkan mungkin saja kita pernah mengalami secara pribadi.
Tipe orang-orang yang sedang dirundung rasa "sakit hati" tidak mampu berpikiran waras dan sama sekali tidak merasa perlu untuk melakukan check and recheck. Begitu ada yang menyulut,langsung bisa membakar dan menghanguskan apa saja yang ada di dekatnya.
Mengapa Orang  Bisa Begitu Mudah "Sakit Hati?"
Ada puluhan teori yang menjelaskan secara panjang lebar,mengapa ada tipe orang yang sangat mudah "sakit hati". Sesungguhnya tidak membutuhkan waktu panjang, bagi kita untuk mempelajari secara mendalam dari sudut psikologi, mengapa ada tipe orang yang begitu gampang terserang rasa sakit hati.
Menyaksikan tetangga beli tv baru saja sudah mampu membuat darahnya mendidih, apalagi bila tetangga mengganti kendaraan baru. Walaupun tetangga sama sekali tidak bersalah apapun dan juga bukan seorang koruptor, tapi entah mengapa secara serta merta perasaan "sakit hati" langsung menguasai diri, menengok keberhasilan orang lain.
Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka rasa marah dan sakit hati tersebut akan merambah semakin jauh. Sehingga kapanpun dan di manapun, ia menengok ada orang memakai mobil baru, mendadak sontak perasaan sakit hati terus menguasai jiwa raganya.
Intinya sangat sederhana yakni karena hati dikuasai rasa iri hati. Tidak mampu menerima keadaan bahwa setelah bekerja keras selama bertahun tahun, namun nasib tidak juga kunjung berubah.
Satu Kalimat Bisa Membuat Orang Menjadi Anarkis
Tipe orang seperti ini sangat mudah terprovokasi. Satu kalimat saja, sudah mampu menyebabkan tipe orang sakit hati ini,untuk melakukan tindakan anarkis. Secara pribadi,saya pernah hampir menjadi korban. Yaitu ketika menolong seorang anak yang menjadi korban tabrak lari.
Karena melihat, yang menonton ramai tapi anak tersebut masih tergeletak berlumuran darah di aspal, maka saya hentikan kendaraan dan mengajak 2 orang anggota keluarganya yang sudah dewasa, untuk membantu mengangkat anak tersebut dan membawanya ke rumah sakit.
Tiba di Rumah Sakit M. Jamil, langsung ke Instalasi Gawat Darurat. Begitu kendaraan dihentikan dan anak tersebut dibawa turun dalam kondisi tak sadar diri dan berlumuran darah, tiba-tiba ada yang menyeletuk, "Mentang mentang orang kaya, anak orang ditabrak saja" dan dalam hitungan detik, kendaraan saya sudah dikelilingi beberapa orang yang berwajah beringas, bahkan sudah ada yang memukul dinding kendaraan dan berteriak "Hai keluar kau". Maksudnya agar saya keluar,karena saya yang mengemudikan kendaraan.Â