Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

1,5 Penduduk Dunia Menyambut Imlek Setiap Tahun

28 Januari 2019   18:16 Diperbarui: 28 Januari 2019   19:39 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebutan Hari Raya Imlek Salah Kaprah?

Walaupun ada pendapat bahwa ,penyebutan ataupun penulisan "Hari Raya Imlek" adalah suatu hal yang salah kaprah,namun karena sudah mendarah daging sejak berpuluh puluh tahun lalu.

Sanggahan yang menerangkan panjang lebar tentang sejarah "yang benar" tentang Imlek,namun hampir tidak ada yang percaya dan tetap yakin bahwa merayakan Imlek adalah sebuah tradisi yang sudah turun menurun dan tidak ada kaitannya dengan  agama leluhur. 

Buktinya, walaupun sudah terlahir sebagai orang Indonesia, orang Malaysia, Singapore, Korea dan seterusnya, orang orang Cina keturunan masih tetap merayakan Imlek sebagai momentum untuk saling berkunjung dan saling minta maaf.

foto: kiriman wita garmita -bandung
foto: kiriman wita garmita -bandung
Salah satu ulasan,yang  menjelaskan bahwa telah terjadi salah kaprah tentang Imlek adalah sebagai berikut :

Banyak orang  menyebut Imlek dengan sebutan hari Imlek atau hari raya Imlek. Padahal, Imlek merupakan sistem penanggalan yang dipercaya oleh umat Buddha atau kepercayaan China keturunan. 

Tahun baru Imlek jatuh bertepatan dengan tanggal 5 Februari 2019 penanggalan masehi. Seseorang yang menyebut tanggal 5 Februari sebagai hari Imlek berarti salah kaprah terhadap pengertian Imlek. 

Penyebutan dengan lafal seperti itu sama artinya dengan menyebut hari masehi atau hari hijriah. Suherman, pengurus Vihara Dharma Bhakti, mengungkapkan, salah kaprah yang lain dari kebanyakan orang adalah mengucapan Imlek sebagai hari raya Imlek. Padahal, Imlek sama halnya seperti hijriah ataupun masehi. Persamaan kata tersebut tidak bisa disebut sebagai hari raya umat beragama (sumber: kompas.com).

foto: witagarmita-bandung
foto: witagarmita-bandung

Terlepas dari masalah mana yang benar dan mana yang salah kaprah, diluar  daratan China, Tahun Baru China dikenal sebagai Tahun Baru Imlek. Kata Imlek ( : Im = Bulan, Lek = penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau mandarinya yin li yang berarti kalender bulan. 

Imlek dirayakan sejak dari tanggal 1 hingga tanggal 15 bulan ke-1 penanggalan kalender China yang menggabungkan perhitungan matahari, bulan, 2 energi yin-yang, konstelasi bintang atau astrologi shio, 24 musim, dan 5 unsur. (Festival Musim Semi) karena 1/5 penghuni bumi ini adalah orang China, maka Tahun Baru China hampir dirayakan oleh seluruh pelosok dunia dimana terdapat orangorang keturunan China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun