Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan yang Tak Pupus oleh Perjalanan Waktu

13 Januari 2019   09:28 Diperbarui: 13 Januari 2019   09:50 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pertemuan kami kemarin, baik dengan mantan murid murid kami yang kini rata-rata sudah berumur diatas 60 tahun dan pertemuan engan sahabat lama dan ex SMA don Bosco dan dengan sanak famili, rasa gembira, haru dan sedih seakan berbaur menjadi satu. Kami bersyukur dan  sangat gembira karena undangan yang kami sampaikan, mendapatkan penghargaan yang luar biasa. 

Yang hadir jauh melebih harapan kami, sehingga dari ruang VIP yang memuat 20 orang kami pindah ke ruang VIP yang lebih besar. Pertemuan demi pertemuan yang sangat mengharukan. Mendapakan berita bahwa mantan murid murid kami rata-rata sudah jadi orang sukses, bahkan ada yang menjadi pemilik beberapa perusahaan.

Tapi ketika mendapatkan berita bahwa beberapa dari antara mantan murid murid saya ada yang sudah meninggal dunia. Maka rasa gembira, haru, dan sedih seakan berbaur menjadi satu.

Begitu juga ketika mendapat kabar bahwa ada sahabat dan kerabat kami yang tidak bisa datang, karena sudah tidak bisa lagi berjalan, sungguh merupakan berita yang sangat menyedihkan. 

Hal ini menghadirkan kesadaran diri, bahwa hidup penuh dengan suka dan duka.Ada kalanya kita bersuka cita ,namun ada kalanya berduka, bahkan disaat kami bersyukur bahwa masih bisa bertemu, setelah setengah abad terpisah disudut relung hati terasa kesedihan, bahwa banyak dari antara teman teman sekelas di SMA don Bosco sudah dipanggil Tuhan. 

Dari 10 nama yang saya tanyakan, ternyata lebih dari separuhnya sudah lebih dulu pulang kehadirat Sang Pencipta. 

Kami baru pulang setelah lebih dari dua jam bersama sama dan sebelum pulang,saya malahan mendapatkan "angpau " dari mantan murid, dari kerabat kami. Pertemuan yang merupakan kenangan indah bagi kami semuanya.

Ternyata persahabatan yang tidak pupus oleh waktu dan tak lekang oleh panas dan tak lapuk dimakan hujan, masih tetap ada di zaman mileneal ini. Zaman boleh berubah, namun persahabatan sejati tidak boleh ikut tergerus. Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan, kehadiran kami berdua,disambut begitu hangat!

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun