Cara Terbaik Membina HubunganÂ
Selama aktif sebagai Pengusaha. walaupun bukan perusahaan besar,namun  karyawan yang bekerja di perusahaan kami berjumlah puluhan orang. Baik yang bertugas di Kantor, maupun di bidang produksi.
Kantor kami lokasinya di jalan Niaga, berhadapan dengan Polsek Pondok. yang di bagian belakang kantor, sekaligus dimanfaatkan sebagai gudang untuk menampung barang barang masuk.
Gudang ini juga berfungsi sebagai tempat untuk menyiapkan barang barang yang akan diekspor. Hanya berjarak beberapa ratus meter dari ini, ada gudang tempat khusus komoditas Damar Batu sedangkan gudang yang berlokasi di jalan Pasar Batipuh khusus untuk Pinang. Masih ada satu lagi gudang yang disewa yang lokasinya di jalan Batang Arau, khusus untuk broken cassia.
Makan Lesehan Bersama Karyawan
Bila kapal sudah tiba di pelabuhan Teluk Bayur, sedangkan barang barang belum siap dikerjakan, maka seluruh karyawan di bidang  produksi kerja lembur hingga larut malam. Sedangkan karyawan wanita jam 6.00 sore sudah dipulangkan.
Seluruh karyawan yang ikut kerja lembur disediakan makan malam, berupa nasi Padang agar sesuai dengan selera masing masing, maka seorang yang ditugaskan untuk membeli nasi mencatat pesanan dari setiap  orang.
Misalnya ada yang pesan: "Nasi Rendang, Nasi Ayam panggang atau Nasi Ayam goreng maupun Nasi Dendeng Balado".
Dan kemudian ketika tiba saat makan, saya duduk bersama mereka makan nasi bungkus.
Hal yang tampak sepele. namun bagi mereka sungguh merupakan sebuah penghargaan, bahwa sebagai Pemilik dari perusahaan, saya mau duduk lesehan makan malam bersama mereka.
Tidak Pernah MembentakÂ
Selama 20 tahun aktif di perusahaan tidak pernah sekali jua saya membentak karyawan. Kalau ada kesalahan yang mereka lakukan maka saya akan memanggil mereka ke kantor dan memberi tahu kesalahan mereka.
Cara ini ternyata sangat efektif menjadikan mereka lebih antusias bekerja tanpa disuruh-suruh.
Kalau suatu ketika mereka butuh uang dan ingin meminjam selama tidak melewati batas maka segera di acc dan mereka sudah dapat memanfaatkan uang tersebut.
Mereka juga mendapatkan uang THR Â setiap tahun tidak ada tuntut menuntut dalam perusahaan yang saya pimpin
Tanpa Karyawan Perusahaan Tidak Akan Dapat Bergerak
Sesungguhnya setiap pengusaha sudah harus menyadari,bahwa tanpa adanya karyawan,maka perusahaan betapapun besarnya,tidak akan dapat berbuat apa apa. Karena itu sudah sewajarnya menjadikan karyawan sebagai mitra perusahaan dan bukan menjadikan mereka sebagai Pesuruh.
Membangun hubungan baik dengan karyawan,termasuk karyawan lepas bukanlah hal yang mudah. Batasan antara Bos dan Karyawan,harus dirobohkan sehingga komunikasi bisa berjalan dengan baik.
Bila ada hal-hal yang ingin mereka sampaikan,maka sambli duduk lesehan,mereka dapat menyampaikan dari hati kehati,tanpa harus menuntut ini dan itu.
Kuncinya adalah mengharga keberadaan mereka dan bukan dijadikan sebagai mesin  atau robot. Mengangkat  harga diri mereka, secara alami mereka akan  bekerja dengan antusias dan tidak perlu di mata matai.Â
Seandainya ada satu dua orang yang malas-malasan, tidak perlu kita sebagai Bos turun tangan menegur, karena rekan sekerja akan menegur mereka. Sehingga secara otomatis, mereka sudah menjadi pengawas kita ,tanpa perlu memata matai mereka bekerja.
Mereka Bukan Pesuruh
Saya dan istri selalu memperlakukan mereka sebagai mitra perusahaan dan tidak pernah memperlakukan mereka sebagai Pesuruh.
Karena itu hingga kini,walaupun kami sudah pensiun,namun hubungan baik dengan mantan karyawan,masih terus berlanjut,lewat WA dan facebook.
Hal ini merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami berdua. Karena hubungan kami dengan  karyawan,bukan sebatas kerja,melainkan terus terjalin,walaupun sudah  lama mereka sudah bukan karyawan kami lagi.Â
Minggu depan,kami akan pulang kampung dan mantan karyawan kami sudah menunggu kami berdua,untuk makan malam bersama.
Hal yang mungkin tidak banyak dapat ditemui oleh teman teman kami ,sesama mantan Pengusaha. Memperlakukan karyawan secara manusiawi,maka hubugan baik ini,ternyata tidak lapuk dek hujan dan tidak lekang oleh perjalanan waktu.
Ditulis berdasarkan pengalaman selama lebih dari 20 tahun menjadi pengusaha di Kota Padang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H