Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai "Boxing Day " dalam Keluarga

27 Desember 2018   09:12 Diperbarui: 27 Desember 2018   09:24 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kosa kata :"Boxing Day " ,bila diterjemahkan secara harafiah ,berarti :"Hari Bertinju" .Tetapi dalam kenyataannya,Boxing Day adalah libur nasional yang dirayakan di Inggris Raya, Kanada, Selandia Baru, Australia dan beberapa negara lain yang tergabung dalam negara Commonwealth  .Boxing Day pada intinya berbagi kegembiraan dengan semua orang,dengan saling memberikan kado yang dibungkus dalam kardus ( box)

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sarana Untuk Merekat Hubungan Antar Anggota Keluarga dan Antar Tetangga

Sesungguhnya dalam bentuk lain, acara tukar menukar pemberian ini sudah diterapkan  di negeri kita sejak dulu. Misalnya pada acara arisan di kampung,maka setiap perserta Arisan membawa makanan ala kadarnya dari rumah masing masing.Bisa dalam ujud masakan atau dalam bentuk buahan hasil kebun sendiri. 

Pemberian ini di tempatkan di meja dan kemudian ,masing masing saling mencicipi cita rasa masakan atau buahan yang dibawa. Belakangan,cara ini dimodifikasi ,untuk mengingat warga peserta Arisan terdiri dari berbagai latar belakang sosial.maka ditetapkan kira kira harga minimal makanan yang akan dibawa .

Maksudnya,untuk menghindari,agar jangan sampai terjadi kesenjangan yang dapat menyebabkan salah seorang peserta merasa "minder",karena perbedaan barang bawakan yang mencolok.Misalnya ,yang seorang membawa ayam goreng sepiring,sedangkan yang lain,hanya mampu membawa telur dadar.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kembali Kejudul Tulisan

Setiap tahun ,kami berkumpul dirumah putra kami ,bersama seluruh anggota keluarga. Jadi disini terdapat 3 generasi,yang masing masing membawa bingkisan untuk saling tukar menukar kado. Tujuannya tentu bukan karena latah ikutan budaya orang,melainkan memanfaatkan kesempatan untuk mempererat dan merekat hubungan antara sesama anggota keluarga.Selama ini masing masing sibuk.baik urusan bisnis,pekerjaan ,kuliah dan sebagainya,sehingga kesempatan untuk berkumpul bersama sama ,semakin hari terasa semakin langka. Momentum untuk menunjukan rasa kasih sayang ,dengan mengaplikasikannya dalam ujud bingkisan. 

Namun ,tukar menukar kado disini,tidak dapat diterapkan seperti dalam acara tukar menukar kado antara karyawan.karena setiap kado memiliki spesifik,mengingat usia yang jauh berbeda dan sekaligus penggunaannya. Coba bayangkan bila saya kebagian kado sekotak make up atau cucu saya mendapatkan jaket untuk pria.? Karena itu,masing masing  kado sudah ada namanya. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saling  Membuka Kado

Ketika saatnya membuka kado,ternyata saya dan istri masing masing mendapatkan Laptop ,"ASUS",yang tentu saja merupakan surprise bagi kami berdua,karena kebetulan laptop lama sudah minta dipensiunkan. Hadiah ini dari putra kami Irmansyah. 

Selain itu masih ada Syal dari wool  Merino,Ada aneka ragam cokelat, penyaring air ,sepatu ,sedangkan istri saya mendapatkan  tas tangan wanita dan sebagainya,baik dari putra kami dan cucu cucu,maupun dari mantu dan cucu cucu mantu .Suasana kebersamaan ini,sungguh tak ternilai dan  merupakan momentum sangat membahagiakan ,menjelang menyongsong tahun baru 2019

Kami berdua ,bersyukur kepada Tuhan,karena telah diberikan kesempatan untuk menikmati semuanya ini. Karena kebahagiaan terbesar bagi kami adalah kebersamaan bersama anak mantu dan cucu cucu,serta cucu mantu.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun