Kotbah Paling Singkat namun Paling Berkesan
Pukul 4.00 sore, kami sudah meluncur dengan kendaraan menuju ke Lapangan Whitford Gereja St.Mary yang lokasinya terletak di jalan Camberwarra Drive, Graigie, berjarak sekitar 20 menit berkendara dari kediaman kami di Burns Beach.
Kami sengaja datang lebih awal agar mendapatkan tempar parkir di samping lapangan. Kalau datang mepet di jam acara, maka sudah dapat dipastikan kami harus mau parkir ratusan meter dari lokasi, mengingat yang datang berjumlah ribuan orang dan masing-masing datang dengan kendaraan pribadi.
Ternyata kami bukanlah orang yang pertama datang, karena sudah terlihat puluhan kendaraan sudah di parkir di sana. Bahkan sebagian dari lapangan, di mana akan dilangsungkan Christmas Carols, sudah terisi oleh para pengunjung.Â
Kami mengambil posisi di tempat teduh, mengingat cuaca sudah mulai panas. Begitu kami tiba di lapangan, berbagai sapaan dari kiri-kanan, dalam aksen bahasa Inggris yang berbeda-beda. Ya, warga Australia terdiri dari puluhan suku bangsa di dunia.
Sama sekali tidak ada penjagaan dan semua orang bebas untuk hadir. Tak tampak sekuriti, baik dari pemerintah, maupun dari pihak gereja. Tampak gereja amat yakin bahwa tidak seorangpun yang datang untuk membuat keonaran.
Sebelum acara dimulai, ada pemain band yang menyanyikan lagu-lagu natal dan mereka hadir di sana dengan sukarela. Membawa perangkat masing-masing dan mempersiapkan segala sesuatunya.
Ketika lagu pertama berakhir dengan tepuk tangan meriah dari yang hadir, ada pengumuman dari panitia bahwa ada surat imbauan dari pihak kepolisan setempat yang menjelaskan, kendati pun perayaan Natal, namun aturan berlalu lintas dan parkir, tetap berlaku.
Karena itu, diberikan kesempatan kepada para pengunjung yang parkir tidak sebagaimana seharusnya, seperti: menghalangi jalan masuk tetangga atau kendaraan menyita sebagian dari ruang  yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, agar segera dipindahkan. Jangan sampai ibadah Anda ternoda dengan denda yang harus dibayar.
Maka tampak beberapa orang yang merasa parkir tidak pada tempatnya, berdiri dan mematuhi tenggang waktu 15 menit yang diberikan oleh pihak kepolisian.
Misa dipimpin oleh Pastor Cyprian yang berasal dari Kenya, Afrika dan Pastor Thung, yang berasal dari Vietnam. Pastor Cyprian menggantikan Pastor Joe, yang dipindah tugas ke Alamanda. Ketika menyampaikan kotbah dalam bahasa Inggris yang kental dengan aksen Afrika, Pastor Cyprian membuat kejutan. Kotbah berlangsung tidak sampai satu menit!
Saudara Saudara.silakan tengok kekiri dan kekanan dan kebelakang anda. Rata rata yang hadir disekeliing anda berbeda asal usulnya.Tapi saya menyaksikan dan anda semua merasakan,bahwa semua duduk berdampingan ,sambil tertawa bersama sama .Cinta kasih yang tulus,telah membaurt saudara saudara tidak lagi melihat perbedaan. Karena cinta kasih yang tulis menyembatani semua perbedaan.
Anda semua sudah memberikan contoh terbaik,bahwa orang tidak mungkin bisa mengasihi Tuhan yang tidak tampak,kalau tidak  bisa mencintai sesama yang ada disekelilingnya. Contoh  yang baik,adalah kotbah yang terbaik.
Dan anda semua sudah mempraktikkan dan anda tidak butuh lagi kotbah yang panjang lebar.Karena inti dari seluruh kitab suci adalah mencintai sesama manusia,tanpa membeda bedakan "
Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan damai dan penuh kedamaian. Usai acara,semua yang hadir saling  mengucapkan :"Selamat Natal" dan kemudian anak anak berlarian menuju ke kendaraan Santa Claus  yang membawa  beberapa kantong coklat untuk dibagikan kepada anak anak Hadir dalam acara Natal,yang bebas dari kecemasan ,sungguh menghadirkan rasa damai dalam hati masing masing.Â
Sambil berjalan menuju ke kendaraan,mata saya mencoba "menyapu seluruh lapangan",tak tampak sepotong sampahpun tercecer di rerumputan,padahal yang hadir,sungguh ribuan banyaknya. Karena setiap hadirin,membawa kantong plastik,untuk mengumpulkan sampah masing masing,untuk dibuang ke tong sampah
Ada sebuah kerinduan,bahwa kelak di  negeri kita,orang akan dapat menjalankan ibadah dengan damai. Karena yang selama ini,kami alami,ketika hadir dalam acara Natal di Kathedral di Jakarta,sejak mulai masuk,tas sudah mulai digeledah oleh pihak keamanan.Kemudian  bila akan meninggalkan bangku,untuk kedepan,ada tulisan yang mengingatkan:" Jangan tinggalkan tas anda di bangku " .
Betapapun kecilnya, kedua hal tersebut sudah mengurangi rasa aman dan kenyaman bagi semua yang hadir. Dengan suasana hati yang tidak nyaman,maka kemungkinan doa yang dipanjatkan ,sudah berkurang khitmatnya, Karena sudah terdistorsi oleh rasa was was..Semoga kelak harapan ini,akan menjadi sebuah kenyataan.
Selamat Hari Natal Bagi Yang Merayakan
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H