Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hal-hal yang Diperlukan untuk Bangkit dari Keterpurukan Hidup

2 November 2018   18:56 Diperbarui: 2 November 2018   21:27 3753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Titik Nadir Kehidupan

Setiap orang bisa saja bercerita tentang pedih dan perihnya hidup dalam penderitaan, walaupun belum pernah mengalaminya. Akan tetapi, menceritakan sebuah perisitwa berdasarkan imajinasi tentu tidak akan sama dengan bila kita sendiri pernah merasakan seperti apa hidup menderita itu. 

Adalah lebih mudah bagi setiap orang untuk bernostalgia tentang masa lalu yang sukses, tentang pencapaian-pencapaian yang mencengangkan. kendati di saat bercerita, semuanya sudah menjadi kenangan belaka. Yang paling sulit adalah mengakui dan bercerita sejujurnya tentang kemiskinan dan kemelaratan hidup yang dijalani. 

Untuk memotivasi orang lain, jalan yang paling tepat adalah membuka tabir-tabir kehidupan dan mungkin juga ada sisi-sisi gelap dari kehidupan kita, tidak hanya keberhasilan keberhasilan, tetapi juga kegagalan-kegagalan yang pernah dialami. 

Tanpa itu, seorang motivator, sadar atau tidak, akan menjerumuskan orang lain dengan memberikan gambaran bahwa sukses itu begitu gampang dicapai. Hal ini akan membuat orang hidup di angan-angan.

Belajar dari kesuksesan seseorang tentu saja sangat baik, namun jangan lupa bahwa belajar dari kegagalan demi kegagalan yang dialami orang lain sebelum mampu meraih sukses adalah merupakan bagian mutlak untuk dapat bangkit dari keterpurukan hidup. Sukses tidak identik dengan kaya, karena ada banyak orang kaya yang hidupnya menyedihkan.

Bercerita tentang sukses, sangat mudah. Tetapi untuk meraihnya dibutuhkan kemauan, tekad, kerja keras, dan pantang menyerah. Banyak orang  mengira bahwa sukses adalah identik dengan kaya. Padahal ada banyak  orang kaya yang hidupnya tidak sukses, bahkan menderita.

Jangan Pernah Membandingkan dengan Orang Lain

Apa yang bagi kita merupakan sebuah kebanggaan karena hasil kerja keras selama belasan tahun bisa jadi bagi orang lain dapat dibeli dalam waktu satu jam. Mungkin kita merasa bahwa uang deposito kita cukup banyak untuk ukuran kita, tapi bagi orang lain, hanya merupakan uang recehan. 

Karena itu jangan membandingkan pencapaian kita dengan orang lain, karena hanya akan mengurangi rasa syukur dan pada akhirnya menjadikan kita orang yang tidak tahu bersyukur.

Oleh karena itu pada tulisan ini saya mencoba memaparkan secara sangat sederhana dan tidak berdasarkan sistematis seperti yang diajarkan dalam teori-teori ekonomi, melainkan dalam tata bahasa dan gaya tersendiri. Dengan harapan, setidaknya dapat melahirkan inspirasi dan dijadikan referensi untuk menapaki kehidupan yang lebih  baik, yakni "mengubah nasib". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun