Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Syukur Musuh Datang, Sehingga Perpecahan antar Tetangga Dapat Dicegah

25 Oktober 2018   20:26 Diperbarui: 25 Oktober 2018   20:26 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : fajar.grid.id

Kampung Damai yang selama ini ,warganya hidup rukun dan saling tolong menolong,mendadak berubah secara drastis. Tidak ada lagi ronda malam bersama seperti yang selama bertahun tahun sudah berlangsung dengan  baik. 

Penyebabnya sesungguhnya hanyalah masalah sepele,yakni masalah anak anak berantem. Hal ini ,juga hanya merupakan pencetus saja,karena selama ini ,adalah hal yang sangat biasa,bila saking asyik bermain,terkadang antara mereka saling bertengkar.

Tapi karena masing masing dimarahi orang tua,maka perkelahian dapat dicegah dan esok harinya anak anak yang bertengkar,sudah berbaik lagi.Entah siapa yang memulai,belakangan ini, kalau anak anak berkelahi,orang tua kedua belah pihak, bukannya menegor anak masing masing,malahan saling membela anak anak mereka. Telah terjadi perubahan sikap mental diantara para orang tua di Kampung Damai tersebut.

Hingga Suatu Hari Kampung Diserang Oleh Musuh

Perang dingin antara sesama tetangga ini,sudah berlangsung berbulan  bulan.Entah siapa yang memulai, tiba tiba sudah ada dua kubu dikampung tersebut. Suasana yang dulunya sangat aman dan damai bahkan ada ronda malam bersama sama,sejak belakangan ini masing masing membentuk kesatuan ronda malam secara terpisah.

Hingga suatu hari,mendekati tengah malam,entah darimana asalnya,atap rumah penduduk dilempari dengan batu batu krekel.Bahkan ada kaca jendela yang pecah.Semua warga bangun dan berlarian keluar,karena mengira ada bencana alam. Mereka berkum[ul dilapangan terbuka dan saling bertanya.Ternyata semua rumah rata rata terkena lemparan batu .

Bahkan ketika mereka sedang berunding,masih terdengar batu batuan mengelinding dari atap rumah penduduk. Inilah pertama kalinya,warga yang tadinya sudah terpecah,tanpa terasa sudah menyatu kembali. 

Sejak saat itu, ronda malam bersama diaktifkan kembali.Mereka saling berunding,bagaimana caranya untuk menangkap pelaku yang melempari atap rumah mereka.sehingga ada yang kaca jendela,yang pecah.

Syukur tidak ada korban yang jatuh.Sementara kaum pria ronda malam,kaum ibu menyediakan pisang goreng dan minuman hangat untuk yang ikut ronda malam. Warga desa sudah lupa, bahwa sebelumnya mereka sudah saling tidak bertegur sapa lagi.

Syukurlah ada musuh yang datang mengganggu,sehingga perseteruan antar sesama warga kampung ,dapat teratasi dengan baik dan mereka kembali hidup rukun dan damai. Bahkan jauh lebih akrab lagi, setelah terjadinya serangan dari luar ,berupa hujan batu krekel. Hingga berita ini dituliskan,belum ada yang dijadikan tersangka dan kini warga sudah hidup rukun dan damai lagi seperti biasanya

Sumber bacaan: The Solution
Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun