Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Membuat Hidup Semakin Rumit Adalah Pola Pikir Kita

5 Oktober 2018   12:31 Diperbarui: 5 Oktober 2018   12:38 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kemurungan ini,akan mengimbas dalam hubungan berinteraksi dalam keluarga,maupun dilingkungan dimana ia berada.Dan bila dibiarkan berlarut larut,akan menjerumuskan orang menghancurkan masa depannya sendiri secara perlahan tapi pasti

Menjaga Agar Pola Pikir Tetap Positif

Disamping memiliki akal budi,kemampuan untuk berpikir ,manusia juga memiliki cita rasa,yang tidak selalu berjalan selaras .Disinilah sikap mental kita diuji,mampukah kita mengalahkan diri sendiri,dengan mengenyampingkan pikiran yang dapat menghanyutkan diri kita kedalam pola pikir ang keliru atau tidak.

Hal ini menjadi sangat penting,karena menjadi penentu hidup kita. Orang yang tidak mampu mengalahkan diri sendiri,maka suasan hatinya akan selalu dirundung kemurungan,was was dan perasaan galau sepanjang hari. 

Sebaliknya,bila mampu mengalahkan diri sendiri dan dapat menerima apapun hasil kerja keras dirinya,akan membuat hidupnya tentram  dan jauh dari kemurungan. 

Menjadikan dirinya manusia yang tahu bersyukur dan peduli akan penderitaan orang lain. Sebaliknya,orang yang selalu dirundung kemurungan,akan menjauhkan dirinya dari rasa syukur dan bersikap apatis terhadap lingkungan,bahkan terhadap anak istri yang sakit,karena seluruh pikiran dan hatinya,hanya tertumpu pada dirinya sendiri.

Hidup adalah sebuah pilihan dan setiap orang berhak untuk memilih jalan hidup masing masing, Namun ada hal yang patut diingat adalah bahwa salah memilih jalan hidup,belum tentu akan ada jalan  untuk kembali lagi. Karena sering kali,orang baru sadar,ketika semuanya sudah terlambat.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun