Antonius memiliki kesempatan untuk menyelamatkan dirinya,ketika gempa mengguncang Menara Pengawas dimana ia sedang bertugas,sebagai Air Traffic Control ,di Bandara Mutiara di  Palu ,tapi ia memilih tetap menuntaskan tugasnya mengantarkan Batik Air lepas  landas hingga tuntas. Bahkan ketika teman teman sekerjanya yang juga berada bersama dirinya di menara,mengajaknya turun,namun Antonius tetap bertekad menuntaskan tugasnya.Â
"'Batik 6231 runway 33 clear for take off" Â
Usai memandu Batik Air 6231 selamat lepas landas, baru Antonius melompat dari menara pengawas. Kakinya patah dan bagian dalam tubuhnya terluka parah. Ketika teman-teman sekerjanya melarikan dirinya kerumah sakit terdekat, Antonius sudah tidak sadarkan diri. Rencana untuk menerbangkannya ke rumah sakit di Balikpapan,untuk mendapatkan pertolongan yang lebih intensif,tidak tercapai, karena Antonius sudah pergi untuk selama lamanya. Ia tewas  dalam tugasnya, demi agar para penumpang  Batik Air 6231 selamat.Â
Antonius mengajarkan banyak hal kepada kita, tua dan muda. Bukan dengan kata kata ataupun pidato yang muluk-muluk, tapi dengan tindakannya. Bahkan  kalau boleh disebutkan, Antonius sudah mengajarkan kepada kita semua arti "jihad" yang sesungguhnya .Yakni mengalahkan ketakutan yang ada dalam dirinya, demi untuk menyelamatkan hidup orang banyak.
Hingga berita terakhir dikabarkan jumlah korban akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, telah mencapai angka 832 dimakamkan secara massal demi untuk menjaga agar tidak menjadi sumber penyebaran penyakit. Mengingat tubuh korban yang dalam kondisi menggenaskan, serta minimnya tempat penampungan Bahkan menurut wakil presiden Jusuf Kalla, kemungkinan korban akan menjadi ribuan orang,mengingat banyak tempat terpencil yang hingga kini belum terjangkau. Hal ini masih ditambah lagi dengan terputusnya hubungan komunikasi, akibat banyak stasiun pemancar yang ikut hancur.Â
Sempat Terjadi Berita Bergalau
Entah siapa yang terlebih dulu menyebarkan berita bahwa telah terjadi penjarahan di saat saat warga sedang berduka,karena bukan hanya kehilangan harta benda dan tempat berteduh,tapi juga kehilangan orang orang yang dicintai. Berita ini dalam sekejap menjadi viral dan menimbulkan kegeraman terhadap para pelaku .Walaupun kemudian dibantah oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumulo yang mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
Tapi seperti kata pribahasa: "Sekali anak panah lepas dari busur,sudah tidak mungkin bisa ditarik lagi". Kemudian beredar lagi berita, bahwa pemerintah mengizinkan warga korban gempa,untuk mengambil makanan dan minuman di supermarket dan mini market, karena mereka membutukan makanan dan minuman dan semuanya akan dibayar oleh pemerintah... Dan berita yang tersebar menjadi bias yakni, bahwa pemerintah mengizinkan warga menjarah toko-toko dan supermarket. Begitu teganya, orang yang menebarkan berita hoaks, hanya untuk mencari perhatian dan agar tulisannya banyak dibaca orang!
Jokowi Langsung Hadir