Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Besok 28 Agustus Satu Ton Rendang Diberangkatkan ke Lombok

27 Agustus 2018   20:36 Diperbarui: 27 Agustus 2018   21:01 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil Kerja Sama PMI Bukittinggi dan Warga Bukittinggi -Kabupaten Agam - Sumatera Barat

Sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat Sumatera Barat, PMI Bukittinggi berkerja sama dengan warga Bukittinggi, Kabupaten Agam, untuk menunjukkan kepedulian dan rasa empati kepada saudara saudara kita di Lombok -NTB ,yang baru baru ini ditimpa musibah berupa gempa bumi yang dahsyat.

Hasil kerja sama ini, telah dipersiapkan secara gotong royong sebanyak lebih kurang satu ton Rendang ,yang akan diberangkatkan lewat jalan darat menuju ke Lombok.

Mengingat bahwa jenis masakan Rendang ini, bila mana dikerjakan oleh tangan tangan orang yang sudah ahli, akan mampu bertahan selama berminggu-minggu, asal saja tidak terkena air.

Kalau diolah oleh orang yang bukan ahlinya, rendang paling lama bisa bertahan di udara panas selama dua tiga hari dan kemudian akan tumbuh jamur dan tidak layak lagi dikonsumsi

Rendang Tanpa Bahan Pengawet

Siang tadi saya mencoba menelpon teman teman di Bukittinggi, yang terlibat dalam kegiatan sosial ini.

Menurut Asro, sejak dua hari lalu,sudah tampak berbagai kesibukan dari  puluhan anggota PMI Bukittinggi dan warga Jorong  Galuang, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, memasak dan mengemas satu  ton rendang untuk disalurkan secepatnya kepada korban gempabumi di  Lombok.

Seperti lazimnya, masakan Rendang yang merupakan makanan paling favorit di dunia, tidak pernah menggunakan bahan pengawet, apalagi penyedap rasa.

Bahannya, selain dari daging yang direbus hingga matang, dibumbui dengan santan kental, rempah-rempah dan cabe giling, sebelum akhirnya dimasak selama berjam-jam agar rasanya pas dan tidak mengandung air lagi.

Hal ini, untuk menjaga agar Rendang yang akan dikirim, mampu bertahan selama berminggu-minggu Dan rasanya tetap enak ketika dimakan oleh saudara saudara kita di Lombok.

Meminimalkan Konsumsi Mie Instant

Mengingat bahwa sejak terjadinya gempa bumi dahyat, yang telah memporak porandakan Lombok, warga sudah kehilangan orang orang yang dicintai dan harta benda dan masih ditambah dengan kurang tidur, akibat was was, gempa akan terulang lagi.

Karena itu mereka butuh makanan sehat dan salah satunya adalah dengan makan nasi dengan sambal rendang yang nikmat rasanya.Walaupun,sesungguhnya,memasak sebanyak 1 ton rendang,yang menghabiskan sekitar 3000 butir kelapa dan 750 kg.daging,bukanlah pekerjaan mudah.

Kalau mau gampangnya,cukup mengirimkan mie instan. Namun warga Bukittinggi -Batang Agam dan sekitarnya,dengan ikhlas mengerjakan semuanya, hingga satu ton rendang siap diberangkatkan, Selasa 28 Agustus 2018 melalui  jalan darat.

Setidaknya, saudara-saudara kita di Lombok, selain dari mendapatkan santapan rendang yang lezat, sekaligus terhibur, bahwa seluruh warga Indonesia, ikut berduka dan peduli atas penderitaan mereka dan membuktikannya secara nyata.

Sumber referensi:
kompas.com dan viva,com
serta sumber lainnya di Bukittinggi

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun