Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Lagi Bukti "Kepercayaan Overdosis" Harus Dibayar Teramat Mahal

6 Agustus 2018   21:48 Diperbarui: 6 Agustus 2018   22:57 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber berita dan foto: 9news.com /ket.foto: Paula yang menjadi korban pembunuhan sadis

Entah setan apa yang  telah merasukki jiwanya atau memang ada setan yang menjelma menjadi manusia, Billy membalas sakit hatinya,dengan menyiksa Paula, anak perempuan Kathy hingga terluka parah dan masih melanjutkan kekejamannya dengan menodai remaja berusia 7 tahun ini hingga tewas. Hal ini bukan merupakan dakwaan jaksa, melainkan hasil visum dari tim dokter forensik yang menangani misteri kematian tragis remaja putri ini.

Tanggal 9 Agustus ,2018 Akan Disuntik Mati

Menurut 9 News.com. Hakim Pengadilan Negeri di Tennesse, Amerika Serikat setelah mendengarkan  pendapat dari Para Juri yang terdiri dari 8 orang pria dan seorang wanita, maka dengan suara bulat menjatuhkan hukuman mati pada pria berhati iblis ini,dengan jalan disuntik mati,pada tanggal 9 Agustus,minggu ini.

Sumber : https://www.news.com.au

catatan tambahan: Apakah berarti kita tidak boleh lagi mempercayai manusia? Tentu bukan itu yang dimaksudkan,melainkan menjadi pengingat bagi kita semuanya bahwa kepercayaan yang overdosis,akan menjadi bumerang bagi kita dan harga yang akan dibayarkan sangat mahal. Bahkan dalam kasus ini, putrinya sudah menjadi tumbal atas kepercayaan over dosis yang telah diberikan orang tuanya. Semoga jadi alaram bagi kita semuanya

Saya bersyukur bahwa kesalahan memberikan kepercayaan: "over dosis", saya bayar "hanya dengan hasil kerja keras selama 12 tahun, akibat ditipu sahabat baik dalam bisnis"


Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun