Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Basilika Santo Antonius yang Terkenal di Dunia

27 Juli 2018   19:56 Diperbarui: 27 Juli 2018   20:13 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri
Berbagai mujizat yang dihubungkan dengan namanya,semakin membuat namanya melambung diseluruh dunia.Salah satunya adalah warga kota Padua di Italia Utara, mengangkat Santo Antonio,sebagai pelindung.

Untuk menghormati Antonio,telah didirikan sebuah basilika  yang indah dan memiliki berbagai ukiran artistik yang tidak ternilai. Pada tahun 1263, reliknya (bagian dari tubuhnya) telah dipindahkan ke Basilika ini.

antonio-1-5b5b18f8677ffb5b8f35a1b3.jpg
antonio-1-5b5b18f8677ffb5b8f35a1b3.jpg
Kagum Menyaksikan Karya Seni Yang Terdapat di Basilika Santo Antonius 

Walaupun bukan orang yang berjiwa seni dan sama sekali tidak memahami nilai seni,namun secara kasat mata,hampir setiap sudut dan lekuk dari basilika ini menampakan berbagai ornamen artistik yang indah.

Ibarat orang yang tidak mengerti musik,tapi tetap dapat merasakan indahnya sebuah konser yang dimainkan, begitulah kira kira perasaan saya sewaktu mengeliling basilika ini. Beberapa kali, secara tanpa sadar ,tangan saya bergerak. memegang camera samsung dikantong ,karena tergoda untuk memotret.tapi teringat ada larangan,maka niat tersebut saya batalkan.

Dokpri
Dokpri
Dibagian luar basilika. berjejeran orang menjual souvenir aneka ragam corak dan pernak perniknya. Istri saya berbelanja beberapa jenis barang, bersama adiknya Margaretha. Melihat harga souvenir relatif : "murah"dibandingkan dengan di Venezia, mungkin merupakan salah satu daya tarik wisatawan. Karena disini,uang recehan 1 atau 2 Euro,masih bernilai untuk dapat membeli souvenir kecil.Hampir dua jam, kami menghabiskan waktu disini dan kemudian meninggalkan lokasi ,karena sudah waktunya santap siang.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun