Hal ini tampak kentara dari cara berpakaian mereka. Kalau biasanya di sore hari warga lokal keluar rumah dengan pakaian seminim mungkin, sejak musim dingin ini, semuanya sudah berpakaian lengkap dan masih ditambah dengan jaket dan syal.
Apalagi kami orang Indonesia, sudah berlapis-lapis menggenakan pakaian dalam, masih terasa sangat dingin bila berada di luar rumah.
Di jalan raya pada sore hari semua kendaraan sudah menyalakan lampu, karena cuaca sudah gelap dan angin dingin bertiup sangat kencang.
Di malam hari, suhu bervariasi, antara  3- 5 derajat Celcius yang sebenarnya tidak terlalu dingin, hanya angin yang bertiup sangat kencang sehingga membuat tubuh mengigil.
Karena itu, jalanan di sini tampak sepi dari pejalan kaki, karena orang lebih senang tinggal dirumah, menikmati minuman penghangat tubuh, baik kopi, maupun wine.
Hal yang paling banyak dirasakan penduduk di sini adalah flu, akibat angin yang sangat dinginÂ
Mau ke Restoran  Harus Booking Terlebih Dulu
Kalau di musim panas atau semi, tidak perlu booking ,kita bisa langsung ke restoran yang dituju. Dan bila kebetulan meja belum ada yang kosong maka para tamu dengan ikhlas menunggu di luar--karena tidak mungkin berdiri di belakang orang yang lagi makan.
Tapi di musim dingin, perlu di-booking terlebih dulu karena ketika kita tiba, seluruh meja masih digunakan, tidak mungkin menuggu di luar. Sebab, udara dingin menusuk hingga ketulang.
Nah, bagi yang tidak tahan dingin, perlu menghindari berkunjung ke luar negeri pada waktu musim dingin demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tjiptadinata Effendi