Bukan hanya orang yang terserang kepikunan ataupun alzheimer,yang sering lupa diri,tapi juga orang orang yang biasanya tampil cerdas,bahkan boleh jadi selama ini dikategorikan sebagai salah satu dari komunitas para cendekiawan. Lupa diri,sehingga melakukan sesuatu yang sesungguhnya hanya menjatuhkan atau menodai martabatnya sendiri.
Setiap insan,memiliki :"harga" diri masing masing,yang disebut sebagai martabat. Karena itu perlu dan penting,setiap hari,kita menyediakan waktu,bagi diri sendiri,untuk melakukan introspeksi diri.Sehingga ,seandainya ada hal hal yang seharusnya tidak kita lakukan atau ucapkan,tapi sudah terlanjur terjadi,agar jangan pernah terulang lagi, Â Karena itu,setiap bangun pagi,perlu ada afirmasi atau penegasan akan niat baik pada diri sendiri,yakni bahwa :" Hari ini ,lebih baik daripada hari kemarin "
Seperti halnya,secara phisik,kita mematut diri setiap pagi sebelum melangkah keluar rumah,agar tampil elegan dan rapi. Karena kalau kita sendiri,tidak bisa menghargai diri sendiri,maka jangan pernah mengharap orang lain,akan menghargai diri kita.Begitu juga ,agar kita tampi bermartabat dihadapan orang,maka secara mental ,kita juga perlu ada waktu untuk mematut diri,yakni dengan jalan bercermin diri melalui introspksi diri.
Melakukan Retreat Pribadi
Sesungguhnya sesekali,kita perlu waktu bagi diri sendiri. Selama ini,kita memberikan perhatian pada orang lain. Hal ini tentu sangat baik, namun kita juga perlu waktu untuk refleksi diri atau dikenal dengan istilah :" retreat" . Banyak orang mengira, bahwa retreat adalah ritual dari satu agama tertentu.Â
Sebenarnya retreat adalah perenungan diri,yang merupakan milik setiap insan.Dengan mengaplikasikan introspeksi diri atau retreat pribadi,maka kita dapat meminimalkan berbagai kondisi negatif ,yang bersarang dalam diri kita.Yang aelama ini menjadi pemicu terjadinya pikiran yang bergalau dan melahirkan suasana hati yang tidak tentram.
Karena yang dalam perjalanan hidup,pasti ada saja hal hal yang terjadi ,tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,bahkan terkadang yang terjadi justru bertolak belakang dari apa yang diharapkan. Yang mengakibatkan tergerusnya keceriaan hidup dalam hati kita dan secara tanpa sadar mengubah kepribadian kita,dari orang yang biasa selalu tampil percaya diri dan antusias menghadapi hidup,berubah menjadi sosok yang masa bodoh.Baik terhadap diri sendiri,keluarga dan lingkungan dimana kita hidup.
Bila hal ini dibiarkan berlarut, maka akan menghadirkan :
- Kepahitan hidup
- Tidak pernah merasakan kebahagiaan
- Tidak dapat menikmati hidup dengan damai
Langkah Langkah Untuk Menjaga Hati Tetap Damai
Berikanlan waktu kepada diri kita untuk melakukan refleksi atau renungan diri. Tentang mengapa kita mau membiarkan pikiran kita menguasai hati kita. Mengapa segala masalah hidup kita tanggapi dengan sikap negative atau apriori dan sinis. Mengapa kita tidak mau menerima kenyataaan atau realita, bahwa sesungguhnya hidup itu sendiri selalu penuh dengan masalah.
Kita Tidak Mungkin Mengontrol Keadaan
Kita tidak mungkin dapat mengontrol keadaan yang memang harus terjadi ,tapi yang dapat dilakukan adalah mengontrol pikiran kita, Mengontrol pikiran kita, berarti kita sudah dapat mengontrol diri sendiri.Hal ini memang tidak mudah , perlu pemahaman mendalam tentang arti dan makna hidup bagi kita.. Dan setiap orang berhak memiliki falsafah hidup bagi dirinya.
Ditulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H