Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suasana Hati yang Galau Berpotensi Merusak Hidup Kita

28 Juni 2018   20:48 Diperbarui: 28 Juni 2018   21:04 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kata pribahasa :"Meratapi nasib,tidak akan mengubah apapun,malahan hanya akan memperburuk keadaan"Jalan terbaik adalah tetap tenang dan tegar. Garis bawahi hal yang terpenting dan selesaikanlah satu persatu. 

Bila memang pada waktu yang bersamaan,semuanya mendesak,maka jalan satu satunya adalah suami istri harus sama sama ikhlas,menjual semua barang berharga yang dimiliki.Baik dalam bentuk cincin,jam tangan ,kokeksi barang antik,Koleksi dalam bentuk apapun,yang dapat dijadikan uang untuk menutupi semua kebutuhan yang mendesak. 

Karena dengan pikiran dan hati yang lapang,masih bisa kerja keras untuk memperbaiki nasib.Akan tetapi dalam suasana hati yang galau,apapun tidka dapat lagi dikerjakan dengan baik. Memilih yang terbaik dari yang terburuk,memang tidak semudah mengatakannya.Tapi inilah jalan yang harus dtempuh,bilamana memang kondisi ekonomi sedang morat marit.

Seperti kata pribahasa kuno:"Tidak seorangpun yang dapat mengubah nasib kita,kecuali diri sendiri !

Ditulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun