Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbuka Bersama dengan Komunitas Indonesia di Western Australia

10 Juni 2018   22:26 Diperbarui: 11 Juni 2018   06:22 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kesempatan lanjutan ini,panita mengingatkan, agar semua orang Indonesia yang berdomisili di Western Australia, menggunakan hak pilihnya. Sebagai informasi, di Western Australia terdapat sekitar 7000 orang yang memiliki hak pilih, namun cukup banyak yang tidak tahu,mau mendafat kesana. Karena itu ada ide dari pak William dan juga Pak Agus yang adalah salah satu Staf dari KonJen RI di Sydney,untuk membantu orang orang Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mendaftar sebagai pemilih tetap.

Caranya adalah dengan melampirkan foto copy paspor dan alamat email serta tanda bukti diri bahwa memang domisili di Western Australia dan untuk semua bantuan tersebut, tidak dipungut biaya apapun karena merupakan insiatif sukarela demi untuk membantu agar warga indonesia yang tinggal di Australia Barat jangan sampai kehilangan hak pilih hanya karena tidak tahu cara mendaftarkannya. Aksi relawan ini,merupakan sebuah langkah yang sangat positif,sehingga bagi mereka yang sangat sibuk atau tidak mengerti prosedur pendaftaran,kini sudah dapat menempuh jalan pintas,yakni melalui panitia relawan,yang siap membantu.

Calon pemilih,tidak usah datang untuk bertemu,tapi cukup memberikan data data diri dan foto paspor lembaran pertama,serta alamat email kepada panitia relawan dan akan dibantu hingga terdaftar sebagai pemilh .

Patut Diapresiasi

Pertemuan non formal yang berawal dari pertemuan untuk berbuka puasa bersama ternyata menghasilkan kesepakatan dari beberapa orang anggota panitia untuk membantu orang orang Indonesia yang tinggal di Australia barat, tapi karena berbagai alasan tidak sempat atau tidak tahu, harus kemana dan bagaimana mendaftarkan diri, agar tercatat sebagai Pemilih 

Hal ini tentu saja patut di apresiasi karena acara ini tidak disponsori oleh partai  atau instansi manapun, melainkan semata mata merupakan inisiatir dari teman teman orang indonesia disini dengan harapan terjalin hubungan persahabatan antar sesama orang indonesia tanpa membedakan suku dan agama masing masing.

Hal yang sama dulu juga kami rasakan ketika masih tinggal di Wollongong dan berbaur dengan komunitas orang Indonesia di New South Wales. Inilah kelebihan orang indonesia, ketika berada dirantau orang, semua melupakan jabatan dan status sosialnya dan duduk makan bersama sama. Saya tidak tahu apakah di negeri lain komunitas orang Indonesia juga melakukan hal yang sama atau hanya di Australia saja?

Menepis Anggapan Miring

Satu lagi bukti nyata, yang sekaligus  menepis anggapan miring selama ini, bahwa orang Indonesia yang tinggal diluar negeri seakan sudah meluntur ,bahkan  kehilangan rasa nasionalisme nya. Ternyata jarak yang memisahkan kami dengan Indonesia, sama sekali tidak menyurutkan semangat nasional sebagai bangsa Indonesia.Buktinya dari lokasi yang berjauhan,dimusim dingin,orang mau datang hanya untuk dapat bertemu sesama orang Indonesia.  Kami berbeda suku dan asal muasal, serta berbeda latar belakang sosial, maupun berbeda agama, namun kami merasa satu karena sama-sama orang Indonesia. Salam NKRI!

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun