Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apakah Memang Ada Orang yang Ditakdirkan Jadi Kuli Seumur Hidup?

24 Mei 2018   18:30 Diperbarui: 24 Mei 2018   19:43 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
inilah gambaran kehidupan kami di tahun 70-an (flickery.flipper.com)

Ini bukan kotbah ,karena saya bukan tipe seorang yang agamis,melainkan berdasarkan pengalaman hidup sendiri dan pengalaman hidup banyak orang yang saya rekam ,selama kurun waktu belasan tahun mengelilingi hampir 150 kota di tanah air .Bergaul dan mendengarkan berbagai masalah kehidupan yang dialami dalam segala keberagaman.

Sebaliknya Bila Kita Yakin Akan Mencapai Impian Hidup,Maka Hal Tersebut Akan jadi Nyata

Keyakinan yang keliru akan menghadirkan hidup yang keliru,sebaliknya bila fokus pada cita cita awal dan meyakini dengan sepenuh hati ,serta diikuti dengan kerja keras dan cermat,terbukti tidak ada yang tidak mungkin.

Saya berani mengedepankan hal ini,bukanlah dalam konteks pamer pencapaian,melainkan berharap akan dapat menjadi inspirasi dan motivasi,bukan hanya untuk Edwin keponakan kami,melainkan  untuk orang banyak.

Sebagai salah  satu contoh nyata, kami dulu hidup menderita. Selain dari kasih sayang,tidak ada harta warisan dari orang tua dalam bentuk uang,maupun barang barang berharga,selain dari foto almarhum ayah dan ibu saya. Rata rata masyarakat di kota Padang,sangat tahu,latar belakang kami sekeluarga dan latar belakang kehidupan pribadi saya .Karena sebagian besar dari tetangga saya,masih hidup hingga kini.Baik tetangga dirumah orang tua kami,maupun tetangga kami sewaktu jualan kelapa dan tinggal di pasar Tanah Kongsi.

Ayah saya bekerja sebagai Sopir truk dan kemudian sebagai Kusir Bendi. Saya tidak malu mengatakannya,melainkan sebuah kebanggaan ,bahwa dalam segala kekurangan dibidang ekonomi,kedua orang tua kami mampu mendidik dan menghantarkan kami menjadi orang.Walaupun tidak semua diantara kami kaya ,tapi setidaknya tidak satupun ada yang melarat hidupnya. 

Secara logika,mengingat kehidupan kami yang dulu,morat marit,mustahil kelak anak anak kami  dan anak anak saudara saya,bisa menyelesaikan studi mereka di luar negari,apalagi bisa tinggal di negeri orang. Secara logika matematika,dapat dikatakan mustahil .namun apa yang terjadi adalah bukti nyata,bahwa sesungguhnya dalam hidup ini,tidak ada yang mustahil .Hal ini memang tidak didapat sebagai hadiah,melainkan hasil dari kerja keras dan cermat selama bertahun tahun. 

Kesimpulan:

  1. Fokus pada cita cita awal
  2. jangan biarkan pikiran kita kesana kemari
  3. Bebaskan pikiran dari hal hal negatif
  4. Yakinkan diri,bahwa suatu waktu impian demi impian akan jadi nyata
  5. Yakinlah bahwa kalau orang lain bisa,diri kita juga pasti bisa
  6. Tidak ada orang yang ditakdirkan jadi kuli seumur hidup,kecuali kita yang menyakininya
  7. Hentikan  keluh kesah
  8. Syukurilah sekecil apapun keberhasilan yang dicapai
  9. Jangan pernah berharap akan sukses,bila tidak siap untuk mengalami kegagalan
  10. Dan tentunya,jangan lupa berdoa,walaupun diri kita bukan tipe orang agamis

Semoga ada manfaatnya

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun