Ada Yang Mengutuk Dengan Keras,Namun Ada Juga Yang Diam ,Bahkan Ada Yang Belum Tahu Apa Artinya Teroris?
Bangsa Indonesia "lega" ketika mendengarkan atau membaca berita tentang komentar orang nomor satu di negeri ini, yakni Presiden Joko Widodo, sebagaimana dikutib secara utuh dibawah ini:
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyebut serangan teroris di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi, sebagai tindakan yang biadab dan di luar batas kemanusiaan. "Tindakan teroris kali sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan," kata Presiden Jokowi saat jumpa pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Minggu pukul 16.30 WIB. Link artikel.
Ormas Islam Terbesar di Indonesia Mengutuk Keras
Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, mengecam dan mengutuk keras serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Jatim, apapun motif dan latar belakangnya. "Segala macam tindakan menggunakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam yang rahmatan lil alamin," kata Ketua umum NU, Said Aqil Siroj dalam keterangan tertulisnya.
"Islam mengutuk segala bentuk kekerasan. Bahkan tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan," tandasnya. (sumber : bbc.com.Indonesia)
Wakil Rakyat Terhormat Ternyata Belum Tahu Apa Yang Dimaksudkan Dengan "Teroris?!"
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah segera menentukan definisi terorisme dalam revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme (RUU Terorisme). "Kita harus tahu, siapa yang disebut teroris itu.
" Tidak boleh aparat manapun di negara ini mengatakan seseorang itu teroris, kalau belum ada klausul yang terpenuhi terhadap orang itu disebut teroris," kata Syafii melalui sambungan telepon (dicopy secara utuh)
Hate Speech dari Wanita Yang Jadi Kepala Sekolah
Membaca, menengok  foto foto kekejian ,apalagi menyaksikannya lewat tayangan video yang menjadi viral dan tersebar  diberbagai media sosial. Secara tanpa sadar menyebabkan suasana hati kita menjadi galau,yakni kesedihan yang mendalam,rasa simpati dan empati, namun sekaligus berang oleh komentar yang sungguh diluar logika sehat.Seakan akan yang  memberikan komentar sinis dan ujar kebencian sudah tidak lagi memiliki sepotong hati.
Ikut berduka cita sedalam dalamnya ,atas tragedi kemanusiaan yang telah terjadi secara beruntun di negeri kita .
Catatan: Tulisan ini merupakan rangkuman dari berbagai sumber. Agar jangan sampai salah ketik atau salah dalam mengedit, maka semua dikutip secara utuh, sesuai dengan aturan yang ditetapkan admin, yakni tidak melebihi porsi kutipan.
Tjiptadinata Effendi