Sepotong Cuplikan Perjalanan Hidup Pribadi
Begitu tamat SMA saya langsung bekerja,karena kondisi ekonomi orang tua tidak mampu untuk membiayai pendidikan saya .Baru setelah bekerja selama satu tahun dan berhasil menabung,saya baru masuk kuliah di IKIP - Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sempat menjadi guru beberapa tahun,namun kemudian memutuskan,kalau saya dan istri keduanya menjadi guru,maka masa depan anak anak kami,tampak suram.
Maka saya memberanikan diri,mengawali dengan bisnis biji kopi dan kulit manis.Yang awalnya hanya sebagai pedagang pengumpul dan kemudian menjualnya kepada eksportir.Akan tetapi dari sinilah ,mulai turning point kehidupan kami. Kelak saya memiliki perusahaan sendiri dengan dan mampu mengaji puluhan pekerja. Sesuatu yang awalnya tampak tidak mungkin,tapi justru telah menjadi jalan mengubah nasib kami secara total.
Bahkan ketiga anak anak kami,sempat menyelesaikan studi mereka di Amerika .Satu hal yang menurut logika adalah mustahil.tapi ternyata telah menjadi sebuah kenyatan . Mimpi telah menjadi kenyataan.
Merenung dan berkeluh kesah sepanjang hari,tidak akan mengubah apapun,bahkan hanya akan memperburuk keadaan.Karena itu ,bangun dan bekerjalah. Jauh lebih terhormat menjadi pekerja kasar,ketimbang menjadi penganggur!
Semoga tulisan kecil ini,ada manfaatnya
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H