Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mungkinkah Kita Bisa Berbagi Cinta?

11 April 2018   19:25 Diperbarui: 11 April 2018   19:41 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyimak the wisdom words dalam bahasa Inggeris,yang berbunyi:"Give your smile to everyone,but give your love to only one" Yang dapat diterjemahkan secara bebas,yakni:"Berikanlah senyummu untuk semua orang,tapi berikanlah cintamu hanya untuk satu orang saja" 

Walaupun sudah terkesan  kuno atau dianggap :"out of date" akan tetapi bila disimak dengan hati,tetap relevan untuk dijadikan pedoman hidup hingga akhir hayat. Memberikan senyuman yang tulus,tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri,tapi juga memberikan kesejukan dihati orang lain. 

Dan sebanyak apapun kita membagi senyuma ,kita tidak akan rugi karenanya.Bahkan dengan berbagi senyum,semakin banyak teman kita. Karena senyuman yang tulus adalah ibarat jembatan yang menghubungkan orang yang terpisah

Baik karena belum saling kenal,ataupun karena beda status ,beda usia ,beda suku dan beragam perbedaan lainnya. Dengan sebuah senyuman yang tulus,kita sudah mencairkan hubungan yang mungkin selama ini membeku ,karena tidak ada komunikasi. Senyum yang tulus adalah pesan persahabatan.

Kembali Ketopik

Kita bisa berbagi kasih sayang ,kepada teman teman kita dan semua orang yang mengenal kita. Kita juga bisa dan wajib membagi kasih sayang kepada anak anak kita .Berbagi kasih sayang kepada kedua orang tua dan kakek nenek kita,serta semua sanak famili .Tapi  satu hal yang tidak bisa dibagi adalah cinta.

Cinta seorang wanita ,hanya untuk satu laki laki saja dan cinta seorang pria ,seharusnya juga sama ,yakni hanya untuk seorang wanita saja selama hidupnya. Karena itu ada istilah :"Soulmate " atau "belahan jiwa". 

Ikut merasakan sakit ,ketika orang yang dicintai sakit dan ikut berbahagia,bilamana orang yang dicintai merasa berbahagia. Cinta yang tulus,menyebabkan orang dengan ikhlas mendahulukan kepentingan orang yang dicintainya,daripada dirinya sendiri. Cinta yang tulus,siap untuk memaafkan orang yang dicintainya dengan sepenuh hati.

Cinta Itu Tidak Ditakar Berdasarkan Bilangan

Cinta tidak ditakar dengan berapa seringnya mengucapkan :" I love you" kepada pasangan kita.Atau berapa puluh kali kita memeluk dan menciumnya dalam sehari. Karena mengukur kedalaman cinta,hanya berdasarkan angka  ,sungguh merupakan penistaan terhadap cinta itu sendiri, Karena cinta itu bukan kata kata dan bukan pula sekedar pelukan dan ciuman,melainkan penyerahan hati dan jiwa raga secara utuh.

Kalau pelukan dan ciuman,dianggap sebagai cinta,maka cinta itu bisa dibeli secara ketengan,bahkan bisa dipesan via online.Apa gunanya seribu kali mengucapkan "I love you" tapi tidak diikuti dengan cinta yang tulus. 

Bagaimana Istri Saya Membuktikan Cintanya Kepada Saya?

Ketika saya terbaring sakit,istri saya setiap malam duduk disamping tempat tidur.Menukar kompres pada kepala saya dan berdoa untuk kesembuhana saya.Padahal dirinya sendiri sedang sakit ,akibat kurang tidur terus menerus.Tubuhnya kurus kering dan pucat,tapi sama sekali tidak memikirkan dirinya, Yang ada dalam hatinya adalah bagaimana agar saya cepat sembuh.

Hal ini bukan hanya sekali,tapi setiap kali saya sakit,istri saya duduk menjaga saya ,sepanjang malam dan hanya tidur sambil bersandar didindingBahkan beberapa tahun lalu,ketika  saya saya terbaring selama satu bulan di Public Hospital dikota Wollongong,kembali istri saya melakukan hal yang sama. Walaupun usia pernikahan kami sudah berlalu lebih dari setengah abad,namun cintanya yang tulus,tidak berubah

Dalam kehidupan kami,tidak ada istilah :"uang saya " dan "uang kamu".Sejak dulu hingga kini,yang ada hanyalah :"uang kita" Saya sungguh tidak tahu,berapa sesungguhnya jumlah uang kami,karena saya serahkan sepenuhnya kepada istri saya.Karena saya yakin,istri saya tidak pernah membelanjakan sepeserpun dari uang kami,tanpa memberitahu terlebih dulu kepada saya.

Bagaimana Pula Saya Membuktikan Ketulusan Cinta Saya Pada Istri saya ?Biarlah nanti istri saya yang menceritakannya

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun