Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Catatan Hasil Pembelajaran Diri di Australia (Lanjutan)

9 April 2018   17:44 Diperbarui: 9 April 2018   17:56 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.https://depositphotos.com

Menepati janji yang sudah dituliskan  pada artikel  terdahulu,maka tulisan ini merupakan kelanjutan dari yang pertama. Kalau pada artikel pertama sudah dijelaskan tentang cara berinteraksi dengan warga lokal,agar tidak mengalami "cultural shock", maka pada kesempatan ini, kita melangkah lebih jauh. Yakni mengenai berbagai aturan yang perlu dipahami secara seksama,misalnya :

Parkir Kendaraan

Kalau di Indonesia pada karcis parkir dituliskan : "jangan tinggalkan karcis parkir di kendaraan" di Australia justru aturannya bertolak belakang,yakni : "tiket parkir ,harus di letakkan di dashboard kendaraan, agar mudah ditengok oleh petugas. " Menyangkut hal ini sudah beberapa kali teman dari Indonesia  kena tilang. Karena tidak membawa aturan yang tertera di tiket dan tiketnya dikantongi.

Akibatnya ketika Petugas memeriksa karcis parkir dan tidak tampak di dasboard,maka pada wiper penghapus kaca diselipkan kertas tanda ditilang.

Mau protes? Boleh, tapi dipengadilan. Ada juga teman yang sudah bayar tiket parkir dan meletakkannya di dashboard kendaraannya. Tapi ketika ia menutup pintu kendaraan,karcis tersebut jatuh kebawah dan hal ini luput dari perhatiannya. Akibatnya,kena tilang lagi.

Sewaktu memarkir kendaraan,lupa membaca  tanda bahwa : "khusus untuk Senior" atau "khusus untuk Ibu yang membawa kereta anak" atau "untuk disable". Nah, main gampang dan kurang peduli, mobil diparkir ditempat yang tidak seharusnya.Akhirnya kaget,karena di penghapus kaca sudah disisipkan surat tilang. 

Kebiasaan Minum Wine

Dalam setiap kesempatan makan bersama,pasti teman teman (maaf.bule) minum wine. Apalagi kalau musim dingin. Nah,kita tidak musti ikut ikutan latah minum wine. Atau merasa risih karena semua orang  minum wine. Kita dengan terus terang mengatakan: "Maaf, saya tidak minum wine, saya minta kopi atau secangkir capucinno saja"

Percayalah,tidak akan ada seorangpun yang usil menertawakan kita. Karena disini hak privacy setiap orang,sangat dihargai.

Hal Hal Yang Perlu Dihindari Dalam Percakapan

  • jangan pernah tanya mengenai agama
  • hindari pembicaraan mengenai politik
  • hindari pembicaraan yang menonjolkan diri
  • tahan diri untuk tidak berebut berbicara
  • hindari menanyakan gaji berapa?

Undangan Dengan Catatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun