Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengerikan, Ketika Lelang Diri Bukan Lagi Tabu!

28 Maret 2018   18:49 Diperbarui: 28 Maret 2018   22:22 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber berita dan foto: dailymail.co.uk

Mahasiswi di Sydney Ikut "Cinderella Auction"

Membaca beragam berita tentang berbagai cara kaum muda mencari jalan pintas,untuk dapat menikmati kemewahan,sungguh membuat kita merinding. Kalau dulu,dilakukan secara sembunyi sembunyi,karena takut ketahuan,tapi kini sudah merupakan  "lelang terbuka" Bahkan fotonya ,serta alasan mengapa ia ikut dalam lelang menjual diri, dibicarakan secara vulgar. 

Tidak ada gunanya, menulis secara mendetail tentang hal yang mengerikan ini ,tapi untuk memastikan, bahwa ini bukan berita hoaks dibawah ini ada kutipan satu alinea :

The minimum bid for Kiara's auctions is set at $160,000, but the amount can change daily, the website states.'I want to sell my virginity on Cinderella Escorts because I don't think I will find a boy to appreciate me enough,' Kiara told Cinderella Escorts."

Dan masih menurut sumber berita,sudah ada 2 orang  politisi asal Australia dan seorang Penyanyi tenar ,yang sudah mengajukan tawaran.

Alasan gadis yang menggunakan nama : "Kiara" ini, uang yang akan diperolehnya akan digunakan untuk membeli sebuah apartemen, membiayai kuliahnya hingga selesai,traveling  keluar negeri  dan membantu ekonomi orang tuanya. Ia tidak yakin,bahwa kelak akan ada pria yang mampu  menghargai dirinya sesuai dengan harapannya

Ternyata Bukan Kejadian Pertama

Ternyata berita ini,sudah bukan berita baru lagi,karena sebelumnya sudah ada beberapa orang yang "berhasil" menjual diri,melalui lelang terbuka ini.Bahkan disamping banyak yang memprotes keberadaan Cinderella Escorts ini, tapi ada sebagian yang malah secara mengejukan memberikan dukungan. 

Alasan yang diberikan,melakukan hal tersebut secara sembunyi sembunyi atau melakukan secara terbuka ,seperti yang diprakasai oleh Cinderella Escort ini, tidak ada bedanya. Bedanya hanya ada yang berpura pura jadi orang baik, namun secara diam diam melakukan hal yang sama, sementara apa yang dilakukan oleh Kiara dan teman teman seprofesinya, justru adalah sebuah keterbukaan. 

Sungguh sangat mengerikan, betapa harkat dan martabat manusia, sudah tidak ubahnya bagaikan komoditas lainnya di supermarket atau di toko toko.Yang boleh ditawar oleh calon pembelinya'

Semoga Para Orang Tua di Indonesia Mampu Menangkap Signal Marabahaya Ini

Berbagai kesibukan yang mendera para orang tua,untuk kerja keras dari subuh hingga baru pulang malam harinya,sehingga secara tanpa sadar,anak anak tumbuh dan dibesarkan oleh lingkungan dimana ia hidup. Kalau salah memilih,maka bukan tidak mungkin,apa yang terjadi di Amerika dan di Australia, akan menular di negeri kita.

Para remaja putri,secara tanpa sadar mengalami semacam :"brain wash" atau pencucian otak oleh berbagai berita berita miris,yang  seakan memaparkan jalan pintas untuk meraih impian hidup.

Alangkah berbahayanya,seandainya  cuci otak ini,secara perlahan menggeser nilai nilai pelajaran budi perkerti ,baik yang diajarkan disekolah, maupun hasil didik orang tua. Dan mengantikan dengan falsafah era mileneal.: "kalau ada jalan pintas untuk meraih impian, mengapa harus kerja keras selama belasan tahun?'

Semoga para orang tua,sesibuk apapun,mampu menyediakan waktu untuk anak anak mereka,terutama bagi para remaja putri.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun