Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Lagi Korban "Cyberbullying" Bunuh Diri

27 Maret 2018   19:31 Diperbarui: 27 Maret 2018   19:40 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emily Stick, gadis cantik berusia 13 tahun ini,bunuh diri akibat dibully terus menerus oleh teman temannya. Dalam kondisi bathin tertekan,ia mencoba minta tolong kepada ibunya ,dengan mengirim sms.

Tapi sayang sekali, entah karena kesibukan apa,sehingga ibu kandungnya tidak sempat membaca isi sms yang mengharapkan bantuannya Bahkan ada beberapa missed calls yang luput dari perhatiannya. Kini wanita ini, meratapi kesalahannnya dan  sangat menyesal,setelah semuanya terlambat.

ilustrasi :https://9News.com.au
ilustrasi :https://9News.com.au
Agar jangan sampai keliru menerjemahkan,maka bersama ini,saya kutip satu alinea yang diberitakan di 9 News.com ,sebagai berikut :

"Wiping back tears, Sharlene Scott told 9NEWS she felt sick to her stomach when she found a series of messages and missed calls on her phone from her daughter, Emily Stick."I got a message that night from Emily saying 'I'm going to kill myself'," Ms Scott said in an exclusive interview with 9NEWS.
"But I never saw it until it was already too late."

Emily stick ,gadis yang mengakhiri hidupnya ,lantaran di bully teman teman /ilustrasi :https://9News.com.au
Emily stick ,gadis yang mengakhiri hidupnya ,lantaran di bully teman teman /ilustrasi :https://9News.com.au
Jadi Pelajaran Bagi Kita Semuanya

Walaupun terjadi di Gold Coast,negara bagian dari Queesnsland, yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kita, namun mungkin perlu dipetik hikmahnya, untuk dijadikan pelajaran hidup bagi kita  semuanya. Terutama bagi kita para orang tua atau calon orang tua.

Agar mendidik anak anak kita,jangan sampai akibat ikutan membully temannya, yang mungkin dianggap sekedar humor, ternyata dapat mengakibatkan orang bunuh diri. 

Pelajaran yang tidak kurang pentingnya adalah ,betapapun sibuknya kita ,entah untuk urusan apa,sempatkanlah diri untuk membaca pesan dari anak anak kita. Karena jelas di ponsel tertera sms atau WA dari siapa? Apalagi kalau sampai ada miss called berkali kali yang tidak terjawab, pasti ada sesuatu yang penting.

Memetik Hikmahnya Agar Jangan Sampai Terjadi Pada Keluarga Kita

Meratapi sesuatu yang sudah terjadi tidak mengubah apapun. Apalagi menghidupkan yang sudah meninggal. Sejak dulu,penyesalan selalu datang terlambat. Namun heran, orang tidak mau belajar dari petaka yang menimpa orang lain,agar jangan sampai mengalami hal yang sama.

Menuntut pelaku bully yang terdiri dari para remaja yang baru berusia 13 tahun, tidak  akan menyelesaikan masalah. Karena tidak mungkin mereka dijatuhi hukuman penjara,karena telah membully temannya yang menyebabkan temannya bunuh diri. Andaikan teman temannya dipenjarakan,toh apa yang sudah terjadi ,tidak mungkin dapat diubah lagi.

Sumber bacaan :https:// www.9 News.com.au

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun