Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesabaran Tidak Akan Mengurangi Harga Diri Kita

26 Maret 2018   20:00 Diperbarui: 26 Maret 2018   20:03 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Sabar itu Bukan Berarti Penakut

Kesabaran merupakan latih diri yang paling ampuh,dalam membentuk kepribadian kita. Coba bayangkan bilamana menjalani hidup hanya mengikuti kata hati saja,maka setiap hari akan penuh dengan pertengkaran ,bahkan perkelahian. Sejak bangun pagi .kesabaran kita mungkin sudah diuji.

Ujiannya,bisa saja datang dari anggota keluarga kita. Anak yang menangis tidak mau kesekolah ,istri sibuk mengurus anak,sehingga tidak sempat menyediakan kopi dan sarapan . Atau bisa juga datang dari tetangga,yang kurang tahu tenggang rasa. Pagi pagi buta ,sudah menyalakan gas sepeda motornya sekeras kerasnya. Atau membuka volume bas dari musiknya secara maksimal.

Karena itu,seandainya kita tidak memiliki kesabaraan,maka pasti sudah ribut dengan tetangga,ribut dengan istri atau sibuk membentak bentak anak. Coba bayangkan,kehidupan seperti apa yang akan dijalani,tanpa memiliki kesabaran.

Bersikap Dewasa Menghadapi Berbagai Masalah

Belum lagi diperjalanan,ketika ada yang menyeberang di zebra cross,maka secara otomatis kaki menginjak rem dan membiarkan para pejalan kaki, selamat hingga keseberang jalan.Namun,begitu kita berhenti,dibelakang klakson berbunyi bertubi tubi,untuk memaksa kita bergerak. Kalau mengikuti kata hati,maka pasti kita akan turun dari kendaraan dan mendatangi si pengemudi iseng.  Kalau hal ini dilakukan,maka hasilnya.kalau bukan brantem,apa lagi? 

Setibanya dikantor, baru saja duduk,tiba tiba  ada telpon masuk dan berbicara dengan nada memerintah.  Kembali kesabaran kita diuji. Terus berapa kali sehari kita harus bersabar? Jawabannya,kalau mau menikmati hidup dengan aman dan nyaman,maka jangan menentukan target,berapa kali kita harus bersabar menghadapi berbagai masalah hidup.Mulai dari hal hal sepele ,hingga masalah yang cukup serius.

Karena itu, perlu kematangan sikap dalam berinteraksi dengan beragam masyarakat,yang terdiri dari latar belakang pendidikan dan budaya yang berbeda. Karena sabar,bukanberarti karena kita takut,

Kesabaran Adalah Jalan Untuk Mencegah Permusuhan

Hidup tanpa musuh,sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri. Dan hal ini,hanya dapat dicapai,bilamana kita memiliki kematangan dalam menyikap segala sesuatu. Memahami,bahwa kemarahan,tidak akan menyelesaikan masalah,malahan justru  berpotensi,menyebabkan masalah sepele,menjadi besar. 

Sabar membuat kita hidup nyaman dan akan berdampak positif terhadap lingkungan dimana kita hidup.

Pernah di apartement dimana kami dulu tinggal,ada salah seorang penghuninya, mungkin karena merasa dirinya kaya atau pejabat,terus marah marah kepada siapa saja. Satpam dibilang tidak sopan,karena tidak mengucapkan selamat pagi kepadanya. Cleaning service pun dibentaknya,karena lewat didepannya,sambil membawa sapu dan kelengkapan bersih bersih lantai.

Pokoknya ia merasa harus dinomor satukan dalam segala hal. Akbatnya,malahan sebaliknya,dimanapun ia datang,maka orang akan menghindar.Akhirnya stress sendiri dan hanya mampu bertahan tinggal disana selama 3 bulan,Kemudian unit apartementnya dijual.

Kami tinggal selama lebih dari 10 tahun. Semua Satpam ,Cleaning service dan staf Pengelola,sangat santun terhadap kami. Padahal saya bukan pejabat,namun menghargai mereka sebagaimana seharusnya.

Jangan lupa,ada pribahasa yang terkesan kuno,namun tetap relevan untuk dijadikan pedoman,yakni :"seorang musuh sudah terlalu banyak. Seribu teman,masih terlalu sedikit"

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun