Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Risiko Putus Hubungan

11 Maret 2018   09:03 Diperbarui: 11 Maret 2018   09:11 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru beberapa hari berada di Jakarta,Ponsel yang merupakan hadiah ultah pernikahan kami yang ke 53 ,hilang .Didalamnya terdapat SIM card Australia dan Indonesia,yang menyimpan semua data data kontak .Baik nomor kontak dengan keluarga,maupun puluhan nomor yang selama ini,saling berinteraksi dengan saya. 

Dirampas Pengemudi Sepeda Motor

Mungkin saking terbiasa di Australia,saya menjawab pesan pesan di WA,tanpa kuatir ada yang akan merampasnya,terbawa hingga saya berada di jakarta , Karena agak sulit mendapatkan taksi,karena di daerah Kemayoran, taksi tidak bisa lagi lewat,sejak kegiatan pasar malam,menggunakan hampir seluruh badan jalan untuk berjualan. Kami memutuskan naik Bajay,untuk bertemu putra kami,yang mengajak kami makan malam bersama.Karena agak macet,maka saya mengirimkan pesan WA." Papa dan mama lagi on the way dan mungkin agak terlambat ".Begitu tombol:"Kirim" saya tekan ,tiba tiba ada tangan yang merenggut secara paksa Ponsel yang sedang saya pegang.

Saya sempat melihat wajah perampasnya adalah seorang pria berusia sekitar 25 tahun, berpakaian parlente. Secara refleks,tangan saya bergerak menjangkau kerah bajunya dari belakang,namun pada detik itu juga saya batalkan. Terlintas dibenak saya,bila hal tersebut saya lakukan,maka hampir dipastikan pria yang merampas Ponsel saya,yang sedang di bonceng temannya,akan jatuh dan mungkin tewas.Karena bergerak dalam kecepatan tinggi.

Rasanya Ada Yang Kurang

Sejak saat itu,saya sungguh merasa ada yang kurang dari kehidupan saya sehari hari. Karena biasanya setiap hari,saling kontak baik dengan grup WA  dengan mantan murid murid,dengan sanak keluarga dan para sahabat yang berada diberbagai negara. Bahkan nomor kontak dengan orang orang yang sudah saya janjikan untuk saling bertemu,bilamana kami berada di Jakarta.

Ada Betterthangood.Ina,Royan Willy,teman sesama guru 51 tahun lalu dan Yunita Angriani,yang juga sudah puluhan tahun tidak bertemu. Namun dengan hilangnya data kontak,saya sama sekali tidak bisa menghubungi mereka dan begitu juga sebaliknya.Banyak teman teman dan kerabat yang menanyakan via facebook, mengapa pesan di WA yang sudah berkali kali mereka kirimkan ,sama sekali tidak direspons? Hal ini,sungguh membuat hati saya merasa gundah. Apalagi ada beberapa yang bertanya :" Opa.apa salah saya,sehingga WA saya tidak pernah dijawab lagi? Saya berusaha untuk menjawab,bahwa sesungguhnya sama sekali tidak ada yang salah atau berubah.Semata mata adalah karena Ponsel,berikut SIM card dan seluruh kontak saya ada didalam Ponsel tersebut hilang.

Bahkan ada kerabat yang sudah puluhan tahun tidak bertemu,sudah janjian kami akan bertemu,Namun belum ditentukan tanggal dan tempatnya.Sehingga kami tidak dapat saling berkomunikasi. 

Undangan Via WA

Sewaktu tiba di Padang,maka dengan terpaksa mengundang sanak keluarga ,serta sahabat sahabat kami,hanya melaui pessan di WA yang saya titipkan pada keponakan kami..Rasanya kurang santun,apalagi yang diundang ada beberapa orang yang merupakan kakak ipar saya dan kakak sepupu. Namun karena tidak melihat jalan lain,terpaksa hal ini saya lakukan.

Syukurlah,pada tanggal 5 Maret,2018, pertemuan yang diselenggarakan di gedung wanita HBT di Padang,ada lebih dari seratus orang yang hadir.Termasuk yang datang dari Payahkumbuh ,Bukittinggi,Solok dan Pekanbaru,serta Amerika .

Dikasih Ponsel Baru Oleh Putra Kami

Walaupun sudah dikasih Ponsel baeu oleh putra kami,tapi masalah yang saya hadapi adalah bagaimana mengumpuikan kembali dari awal,nomor nomor kontak saya yang hilang bersama Ponsel. Padahal pada waktu dulu,tanpa Ponsel,hubungan tetap dapat berlangsung dengan baik,tapi sejak adanya kemajuan zaman dan hubungan hanya dihitung dalam detik,kehilangan Ponsel,sungguh menyebabkan putusnya hubungan dengan seluruh teman dan kerabat. Yang bisa saja menimbilkan kesan,bahwa saya tidak menghargai pesan pesan yang disampaikan via WA,karena sama sekali tidak meresponnya. 

Mudah mudahan,setibanya di Perth,SIM Card Australia dapat saya minta kembali,sehingga nomor nomor kontak WA dapat dipulihkan dan hubungan persahabatan dan kekeluargaaan,yang sempat terganggu sejak dirampasnya Ponsel saya ,bisa di pulihkan  kembali.

Mohon maaf,kepada semua teman dan kerabat,yang tidak dapat kami temui selama berada di Indonesia,karena nomor Ponselnya  hilang.Dan mohon maaf juga dengan sepenuh hati,bagi yang pesan pesan via WA atau SMS ,yang tidak saya respon,karena hal yang sudah dijelaskan diatas.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun