Dengan Menjaga Agar Nyala Api Kasih Sayang Jangan Pernah Meredup
Kehangatan hubungan dalam keluarga,bila dibiarkan ,maka perlahan tapi pasti, akan meredup .Karena itu perlu setiap anggota keluarga secara proaktif, ikut berperan serta menjaga kehangatannya. Ibarat kita lagi camping bersama keluarga,maka untuk mengusir udara yang dingin mengingit,maka kita membuat api unggun Dengan adanya api unggun yang  menyala,maka akan terasa kehangatan dilokasi tersebut. Namun secara bertahap,kayu yang tadinya membara dan menyala,semakin larut malam,semakin meredup
Kehangatan dalam keluarga ,tidak cukup hanya dinyalakan sekali setahun,ketika ada acara Valentine's Day,melainkan  sepanjang tahun dan sepanjang hayat kita.
Banyak orang yang saking sibuknya,berpacu dalam mengais rezeki,maupun mencapai prestasi atau popularitas diri,sehingga lupa,bahwa kehangatan kasiih sayang dalam keluarganya,semakin hari semakin meredup. Dan bilamana dibiarkan berkelanjutan,suatu waktu akan padam.
Merawat kehangatan kasih sayang dalam keluarga,tidak harus ditakar dengan hadiah hadiah yang mahal,melainkan dengan saling memberikan hadiah kecil dengan setulus hati,sudah cukup untuk melestarikan kehangatan kasih sayang dalam keluarga.Bahkan mungkin dengan memetik setangakai bunga dari laman rumah sendiri,yang dihadiahkan untuk anggota keluarga kita,sudah merupakan andil dalam mengawal kehangatan kasih sayang.Baik dalam merayakan hari ulang tahun,maupun ulang tahun pernikahan.
Salah satu cara sederhana adalah dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam acara :"Barbeque"dilaman rumah sendiri.Bisa daging ataupun ikan bakar. Ada yang mempersiapkan ikan untuk dibakar,yang lain menyalakan batu bara dan mempersiapkan aneka ragam minuman . Pokoknya seisi rumah ikut berperan aktif.
Menikmati ikan bakar bersama keluarga di laman rumah,sungguh menghadirkan keceriaan dan kehangatan keluarga. Yang tidak mungkin didapatkan bilamana kita makan di restoran, berbaur dengan orang banyak.
Saling bertukar kado,antar sesama anggota keluarga,tentu saja tanpa patokan nilai nominalnya. Semua terserah kepada kemampuan setiap anggota keluarga yang terlibat.  Karena  kehangatan keluarga,tidak dapat dipatok berdasarkan nilai nomimal dari sebuah pemberian.Sekedar sebagai contoh aktual,saya mendapatkan kado dari anak mantu dan cucu cucu dalam ujud berbagai barang.  Ada tas untuk laptop,ada kaus kaki, alat mancing,sepatu ,coklat , sekotak capucinno instant  dan pisau lipat.Sementara istri saya mendapatkan handlotion. alat masak.pemanggang roti dan sebagainya.
Semoga tulisan ini,setidaknya dapat menjadi pengingat bagi orang yang sangat sibuk.Baik karena sibuk berpacu untuk mengubah nasib,maupun yang sedang terobessi untuk mengejar kekayaan. Agar jangan lupa,apalah artinya hidup berlimpah harta benda,bila kehangatan kasih sayang didalam rumah kita sudah tiada lagi. Akibat, salah menempatkan urutan prioritas dalam hidup kita.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H