Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lestarikan Kehangatan dalam Keluarga

18 Februari 2018   12:38 Diperbarui: 7 Maret 2018   10:48 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi tjiptadinata effendi

Dengan Menjaga Agar Nyala Api Kasih Sayang Jangan Pernah Meredup

Kehangatan hubungan dalam keluarga,bila dibiarkan ,maka perlahan tapi pasti, akan meredup .Karena itu perlu setiap anggota keluarga secara proaktif, ikut berperan serta menjaga kehangatannya. Ibarat kita lagi camping bersama keluarga,maka untuk mengusir udara yang dingin mengingit,maka kita membuat api unggun Dengan adanya api unggun yang  menyala,maka akan terasa kehangatan dilokasi tersebut. Namun secara bertahap,kayu yang tadinya membara dan menyala,semakin larut malam,semakin meredup

Kehangatan dalam keluarga ,tidak cukup hanya dinyalakan sekali setahun,ketika ada acara Valentine's Day,melainkan  sepanjang tahun dan sepanjang hayat kita.

bersama cucu cucu di australia /dokumentasi pribadi
bersama cucu cucu di australia /dokumentasi pribadi
Perlu ada upaya secara bersama sama dari seluruh anggota keluarga yang ikut camping,untuk berperan serta  ,sesuai kemampuannya. Anak anak mengumpulkan ranting ranting dan daunan kering,sedangkan orang dewasa, mengumpulkan dahan kayu kering yang lebih besar. Karena agar kehangatan terus terjaga,maka api harus terus menyala.Dan sebagai konsekuensi logisnya, kayu kering harus selalu ditambahkan keapi unggun,agar terus menyala Agar upaya untuk men  ceriakan Kehangatan Keluarga di Hari Kasih Sayang dalam keluarga terpenuhi.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Begitu Juga Dengan Kehangatan Kasih Sayang Dalam Keluarga

Banyak orang yang saking sibuknya,berpacu dalam mengais rezeki,maupun mencapai prestasi atau popularitas diri,sehingga lupa,bahwa kehangatan kasiih sayang dalam keluarganya,semakin hari semakin meredup. Dan bilamana dibiarkan berkelanjutan,suatu waktu akan padam.

Merawat kehangatan kasih sayang dalam keluarga,tidak harus ditakar dengan hadiah hadiah yang mahal,melainkan dengan saling memberikan hadiah kecil dengan setulus hati,sudah cukup untuk melestarikan kehangatan kasih sayang dalam keluarga.Bahkan mungkin dengan memetik setangakai bunga dari laman rumah sendiri,yang dihadiahkan untuk anggota keluarga kita,sudah merupakan andil dalam mengawal kehangatan kasih sayang.Baik dalam merayakan hari ulang tahun,maupun ulang tahun pernikahan.

bersama istri dan cucu kami Giovano dan Istrinya Gulce ./dokuemtasi pribadi
bersama istri dan cucu kami Giovano dan Istrinya Gulce ./dokuemtasi pribadi
Tidak Harus Makan Direstoran Mewah

Salah satu cara sederhana adalah dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam acara :"Barbeque"dilaman rumah sendiri.Bisa daging ataupun ikan bakar. Ada yang mempersiapkan ikan untuk dibakar,yang lain menyalakan batu bara dan mempersiapkan aneka ragam minuman . Pokoknya seisi rumah ikut berperan aktif.

Menikmati ikan bakar bersama keluarga di laman rumah,sungguh menghadirkan keceriaan dan kehangatan keluarga. Yang tidak mungkin didapatkan bilamana kita makan di restoran, berbaur dengan orang banyak.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saling Bertukar Kado Antar Sesama Anggota Keluarga

Saling bertukar kado,antar sesama anggota keluarga,tentu saja tanpa patokan nilai nominalnya. Semua terserah kepada kemampuan setiap anggota keluarga yang terlibat.  Karena  kehangatan keluarga,tidak dapat dipatok berdasarkan nilai nomimal dari sebuah pemberian.Sekedar sebagai contoh aktual,saya mendapatkan kado dari anak mantu dan cucu cucu dalam ujud berbagai barang.  Ada tas untuk laptop,ada kaus kaki, alat mancing,sepatu ,coklat , sekotak capucinno instant  dan pisau lipat.Sementara istri saya mendapatkan handlotion. alat masak.pemanggang roti dan sebagainya.

Semoga tulisan ini,setidaknya dapat menjadi pengingat bagi orang yang sangat sibuk.Baik karena sibuk berpacu untuk mengubah nasib,maupun yang sedang terobessi untuk mengejar kekayaan. Agar jangan lupa,apalah artinya hidup berlimpah harta benda,bila kehangatan kasih sayang didalam rumah kita sudah tiada lagi. Akibat, salah menempatkan urutan prioritas dalam hidup kita.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun