Ia tidak perlu membayar iklan untuk promosi,tapi kewalahan dalam memenuhi pesanan dari  Pembeli. Karena jarang ada orang yang mau mengerjakannnya.Â
Hanya Salah Satu Contoh
Hal ini hanya salah satu contoh,karena kami dulu berkecimpung dalam bisnis ini, selama lebih dari 20 tahun.Ada banyak peluang bisnis atau kesempatan yang sesungguhnya ada di depan mata,namun karena dianggap sepele,orang tidak mau memanfaatkan peluang tersebut..
Contoh lain. Pada tahun 2000,saya mencoba menulis buku tentang tehnik terapi Reiki.Karena pada waktu itu,hampir semua buku tentang Reiki ditulis dalam bahasa Inggeris dan harga bukunya selangit dalam ukuran dompet orang Indonesia.
Saya bawa naskah buku ke Elekmedia Komputindo  di jakarta dan bertemu dengan pak Aloysius Subagijo,Chef Editor Elekmedia pada waktu itu. Langsung tertarik,namun ada beberapa bagian  yang diminta agar saya mengeditnya. Dan minta agar secepatnya saya siapkan. "Buku ini akan laris manis pak Effendi" kata Pak Aloysius,
Bergegas saya pulang dan langsung kerja siang malam untuk mengeditnya. 2 hari kemudian saya balik lagi,ternyata masih ada yang harus dibenahi,maklum untuk pertama kalinya menulis buku. Seingat saya 6 kali saya bolak balik  ,dari rumah kami waktu itu di Bintaro Jaya ke Gramedia dan akhirnya diterbitkan. Dalam waktu singkat habis terjual .Total di cetak ulang hingga 15 kali dan dengan senang hati memeriksa isi tabungan saya terus bertambah. Â
Ada 9 judul buku saya yang diterbitkan Elek Media dan total royalty yang saya kumpulkan berjumlah sekitar 225 juta rupiah yang saya manfaatkan untuk berpesiar keliling dunia ,bersama istri saya.Â
Bayangkan, latar belakang saya pada awalnya adalah guru,kemudian menjadi kuli,lalu menjadi pengusaha dan belakangan menjadi Penulis. Walapun jauh dari sebutan :"kaya" ,namun bagi saya sudah sangat bersyukur,dengan kerja keras dan cermat,serta memanfaatkan peluang yang ada didepan mata,dapat menikmati hidup berkecukupan.Cukup uang untuk makan dan minum,cukup uang untuk  beli kendaraan dan cukup uang untuk jalan jalan keluar negeri. Ternyata cukup itu ,lebih dari pada banyak !
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H