Terinspirasi oleh artikel yang dipostingkan hari ini oleh Admin Kompasiana mengenai sulitnya memilih kado dikala usia semakin lanjut, maka saya termotivasi untuk menuliskan pengalaman pribadi saya selama lebih dari 10 tahun tinggal di Australia. Sudah berpindah di 3 negara bagian, yakni di Quensland selama 2 tahun, kemudian di New South Wales dan di Western Australia.
Orang yang Berulang Tahun Ditanyai Mau Apa ?
Cara berpikir orang disini tentu berbeda dengan cara kita berpikir. Bagi mereka, memberikan kado sesuatu yang tidak dibutuhkan orang, berarti hanya buang uang dan tidak ada manfaatnya.Â
Makanya kalau sudah berteman, mereka akan bertanya, "Kira-kira Anda mau hadiah apa di hari ulang tahun yang kira-kira harganya 50 Dolar?"Â
Atau kalau mereka sudah memahami apa yang kita butuhkan, mereka tidak lagi bertanya, tapi langsung memberikan benda-benda yang menurut tradisi di Indonesia dianggap tidak lazim.Â
Kado Yang Sudah Saya Terima Selama Ini Adalah:
- Cangkul Â
- Alat pemotong rumput
- Gunting pemotong dahan
- Kelengkapan memancing
- Pisau antik
Hal ini karena teman teman saya tahu bahwa saya hobi berkebun dan mancing, serta hobi mengoleksi pisau antik. Ada yang lebih unik lagi, ada juga hadiah dalam bentuk:
- Lotto
- Scratches
- Voucher makan untuk 2 orang
Scracthes adalah kertas berhadiah yang dijual dengan harga bervariasi antara $5 hingga $15. Caranya menggunakannya dengan digosok dengan koin dan seandainya ada gambar yang sama sebanyak 3 kali, maka dapat hadiah yang dapat ditukarkan dengan uang tunai. Pernah saya dapat 200 dolar, ya lumayan untuk mentraktir teman-teman.
Kado Standar adalah Wine
Bilamana hubungan pertemanan tidak terlalu akrab, maka Kado yang sangat umum adalah Wine 2 botol yang harganya bervariasi antara 10 dolar hingga 15 dolar perbotol.
Beda Arti Undangan di Indonesia dan di Australia'