Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keangkuhan adalah Jalan Menuju Kehancuran

27 Januari 2018   09:28 Diperbarui: 27 Januari 2018   09:56 2845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi/pencapaian demi pencapaian,seringkali menghanyutkan orang

Ternyata kesuksesannya hanya mampu bertahan beberapa tahun. Saya dapat kabar dari  teman teman,bahwa perusahaan pak Tedy mengalami kebangkrutan dan seluruh assetnya disita bank..

Suatu waktu ,sewaktu kami naik taksi dari apartement menuju ke Tanah Abang,saya  kaget mendapatkan ,bahwa Sopirnya adalah  tetangga saya yang dulu kaya raya. Untuk memastikan,saya tanyakan:" Maaf,ini Pak Tedi tetangga kami dulu ya?"

Dengan tergagap ia menjawab,:"Benar, saya punya taksi ada beberapa unit,dan kebetulan Sopirnya tidak masuk,jadi iseng iseng ,saya menggantikan jadi Sopir". Suaranya bergetar. 

Setibanya di Tanah Abang,saya kasihkan selembar uang 100 ribu rupiah .Dan ketika Pak Tedi mau mencari uang kembaliannya, saya bilang nggak usah pak cuma sedikit" Itulah pertemuan terakhir dan setelah itu saya tidak pernah lagi bertemu karena kami lebih banyak tinggal di Australia,

Tidak Ada Yang Abadi di Dunia Ini

Sesungguhnya semua orang sudah tahu dan memahami,bahwa di dunia ini,tidak ada jabatan yang abadi .Tapi karena sedang berada dalam posisi yang menentukan orang seringkali lupa diri.  Atau kita merasa kaya dan mampu membeli apa saja.sehingga merasa tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain. Padahal diluar diri kita masih teramat banyak orang yang jauh lebih hebat dan lebih kaya dari diri kita.

Jabatan yang membuat kita sombong,sesungguhnya adalah membohongi diri kita sendiri.,Karena diluar sana ,ada jutaan orang yang lebih hebat dari diri kita. Atau kita mungkin merasa kaya? jangan lupa, apa yang bagi kita begitu membanggakan,bagi orang lain,mungkin hanya uang recehan saja.

Tetaplah Rendah Hati

Mungkin saja kita super sibuk, tapi tidaknya sisihkanlah waktu kita satu menit  untuk menjawab pesan orang, Untuk kita mungkin saja tidak penting tapi bagi orang lain, jawaban kita ditunggu.Dengan menjawab satu atau dua kata, kita sudah menghargai orang,

Sehebat apapun karier kita, sepenting apapun kedudukan kita pada saat ini,atau sekaya apapun kita, syukurilah, tetapkan rendah hati.  Karena bila kita rendah hati,maka ibarat orang berjalan dijalan datar,bila suatu waktu ,entah karena apa,kita tergelincir dan terjatuh,maka secara serta merta bisa bangkit berdiri dan berjalan lagi.

Tapi bila kita sudah menempatkan diri kita ditempat yang tinggi,karena kesombongan diri,adalah ibarat orang yang berjalan dipinggir tebing yang curam. Suatu waktu kita terjatuh,maka akan sulit bisa bangkit lagi,kecuali ada orang lain yang membantu kita bangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun