Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Membicarakan Urusan Politik dalam Keluarga

18 Januari 2018   20:37 Diperbarui: 18 Januari 2018   21:42 4099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Fromstudioof.com

Belakangan ini,Grup WA bertaburan seperti bintang bintang dilangit. Ada Grup WA keluarga,Grup WA seprofesi,Grup WA Sehobi dan seterusnya. Pada awalnya semua berjalan baik dan merupakan hal yang sangat positif.

Bayangkan sanak famii,yang entah karena apa putus hubungan selama belasan,bahkan puluhan tahun lamanya,kini bisa bertemu dalam Grup WA yang sama. 

Hubungan Persahabatan dan Kekeluargaan Bisa Pupus Ulah Urusan Politik

Kami  masing masing memperkenalkan nama dan alamat tinggal sewaktu masih kecil,serta silsilah hubungan kekeluargaan. Suasana gembira,sangat dapat dirasakan. Sebelum sinar mentari merekah di ufuk timur,sudah ada yang mengucapkan selamat pagi dan doa doa,dalam beragam  bahasa.

Boleh dikatakan,hampir sepanjang hari,secara bergantian,anggota WA Grup keluarga kami, saling melepas kangen ,kendati hanya melalui dunia maya.Dan tentu tidak lupa saling mengupload foto foto mereka. 

Rasanya adalah sebuah kebahagiaan besar,betapa anak anak yang dulu,sering kali saya gendong ,kini ternyata sudah menjadi ayah dari beberapa orang anak. Serasa dunia begitu cepat berputarnya. 

Dalam Grup WA ini,saya termasuk yang paling tua ,dalam hal usia,yang masih aktif di WA. Bahkan baru tahu,bahwa kami bukan hanya menjadi kakek dan nenek,melainkan sudah mempunyai beberapa orang buyut dari cucu keponakan kami

Urusan Poltik Memporak Porandakan

Namun ,baru seumur jagung,sudah ada yang mulai mensharingkan berita berita tentang politk,yang isinya sama sekali tidak mendidik,tapi  sarat dengan tebar kebencian terhadap suatu golongan. 

Walaupun sudah ada yang menegor,namun kejadian ini terus berlanjut,Maka sejak saat itu,satu persatu mulai sign off dari Grup WA ini. Karena suasana sudah tidak nyaman lagi ,maka dengan berat hati ,saya juga cabut dari grup ini.

Akibatnya dalam waktu singkat ,Grup WA famili ini,porak poranda dan yang tersisa hanyalah yang hobi berdebat kusir tentang politik.Hubungan baik yang selama ini dibina ,kemudian terputus oleh perjalanan waktu dan menyambung kembali,kini kembali bubar.Karena walaupun berada dalam komunitas ,yang berisi anggota keluarga besar ,tapi dalam hal politik,masing masing memiliki sudut pandang yang berbeda.

Sejak saat itu,Grup WA yang tadinya ,boleh dikatakan merupakan wadah tempat keluarga besar kami,yang sudah tersebar keseluruh dunia,bisa saling berkomunikasi dan bertukar foto keluarga,kini  sudah tenggelam dan tidak saling sapa lagi. 

Padahal membicarakan urusan  politik,hanya sebagai out sider atau penonton,yang sama sekali tidak akan membawa pengaruh apapun,selain dari meninggalkan perpecahan antar sesama keluarga besar.

Mari Kita Selamatkan Persahabatan Dan Rasa Kekeluargaan Dengan Tidak Membawa Urusan Politik

Karena itu,alangkah bijaknya,bilamana kita menahan diri,untuk jangan pernah membawa urusan politik dalam komuniksi di Grup WA keluarga ,krena akan berakibat keluarga kita akan terpecah belah.

Apalagi menjelang Pilkada dan Pilpres.,akibat suhu politk yang menghangat,dapat menghanguskan hubugan persahabatan dan kekelurgaan yang sudah dibina selama bertahun tahun.

Sayang sekali,bilamana hanya karena tidak mampu menahan diri untuk berdebat kusir tentang hal hal yang menyangkut urusan politik,hubungan baik antara sesama anggota keluarga dan sahabat,harus berakhir dengan cara yang menyakitkan dan mungkin tidak akan pernah lagi saling menyapa.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun