Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspadai Musuh yang Dapat Bermetamorfosa Menjadi Apa Saja

15 Januari 2018   08:00 Diperbarui: 15 Januari 2018   13:30 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Musuh Itu Ada Didalam Diri Kita

Lingkungan yang tidak sehat dan bergaul dengan orang orang yang berpikiran negatif, penuh kebencian dan iri hati,pasti bukan pilihan yang baik. Karena ibarat sebuah apel yang berada ditumpukan sekeranjang apel yang membusuk, pasti akan ikut membusuk.

Mewaspadai diri dan seluruh anggota keluarga kita, agar jangan sampai terjerumus pada pergaulan dengan orang orang yang hidup dalam kawah iri hati dan kebencian,tentu saja mutlak menjadi tanggung jawab pribadi kita. 

Akan tetapi jangan lupa, bahwa yang berpotensi menghancurkan hidup kita dan hidup keluarga kita,justru ada didalam diri kita sendiri, yakni : "egoisme"Egoisme merupakan musuh yang dapat bermetamoforsa menjadi apa saja. Ia dapat beradaptsi dalam segala ujud,sehingga sulit dideteksi. Dapat tampil dan mengedepan serta berubah ujud menjadi :harga diri. Tidak jarang dibalut oleh bela agama, bela etinis, bela komunitas dan seterusnya.

Egoisme ini, begitu piawainya, sehingga mampu memperalat diri kita, untuk berperang melawan siapa saja,termasuk keluarga sahabat dan bangsa sendiri, demi untuk memenangkannya

Cegah Diri Menghamba Pada Egoisme

Tidak sedikit orang yang menjadi korban Egoisme dan menjadi hambanya. Korbannya bukan hanya dari kalangan masyarakat dengan pendidikan minimal, malahan justru sebaliknya orang orang yang berlatar belakang intelektual yang tinggi, titel yang berlapis lapis .Termasuk orang orang yang menamakan dirinya tokoh masyarakat.

Kondisi berada dibawah kekuasaan egoisme ini, menyebabkan orang tidak malu malu melakukan apa saja,dengan mengatas namakan bela kehormatan diri dan agama.

Karena kebiasaan wasapada terhadap serangan faktor eksternal yang sudah mendarah daging,mengakibatkan orang sering lupa, bahwa dalam diri sendiri bersemayam musuh yang berpotensi menciptakan bahaya laten.

Bahkan secara tanpa sadar, orang telah memanjakan dan membesarkan musuh yang bukan hanya berpotensi membahayakan kehidupan pribadinya, melainkan juga dapat merembet kepada seluruh anggota keluarga.

Egoisme Menjadikan Orang Budak Atas Dirinya Sendiri

Karena sudah terlalu lama dijajah dan diperbudak oleh : "Sang Egoisme" ini,maka orang mulai kehilangan jati dirinya. Bahkan egoime sudah dianggap adalah dirinya yang sejati. Bila sudah sampai separah ini, maka sudah tidak ada lagi yang dapat menyadarkannya dari kekeliruannya.

Menyakiti dan melukai orang lain, sudah menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya. Karena itu, sebelum semuanya terjadi, alangkah bijaknya bila kita menyadari dan mengubah sikap mental kita.Karena dengan mengubah sikap mental ,maka jalan hidup kita juga akan berubah. Saya pinjam sebuah kata kata bijak: "Change your mind and your life will be change"

Sesunguhnya, kita belum menjadi manusia yang sepenuhnya bebas,sebelum mampu mengalahkan diri sendiri. Karena kemenangan yang sejati, adalah ketika orang sudah mampu mengalahkan dirinya sendiri.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun