Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hindari Terburu-buru Ingin Mengembangkan Usaha

6 November 2017   21:30 Diperbarui: 7 November 2017   16:31 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Sebelum Melangkah Harus Memiliki Persiapan Matang

Mengembangkan usaha yang sudah ada,tentu saja merupakan impian setiap orang.Akan tetapi sebelum melangkah untuk mengembangkan usaha,hendaknya mempersiapkan diri terlebih dulu secara matang. Kalau boleh dianalogikan dengan sebatang pohon yang baru mulai berbuah,tapi saking mengebu gebunya hasrat hati , untuk membudidayakan pohon ini, maka tanpa berpikir resikonya, dahannya dicangkok disana sini. Akibat kebanyakan beban, padahal pohonnya baru saja mulai berbuah,maka dahan dahanya mengering dan pohonnya merana. Serta tidak berbuah lagi, karena tidak mampu menahan beban yang terlalu berat.

Berpotensi Menjadi Bumerang

Kalau boleh saya memberikan sekilas contoh dari pengalaman pribadi. Karena kalau pengalaman orang lain,tentunya tidak dapat dipahami secara mendetail,sehingga tidak akan menghasilkan tulisan yang berdasarkan realita.

Pada awal mulai berusaha,saya fokus pada biji Kopi dan Kulit Manis (Cassia).Semuanya berjalan lancar dan perusahaan mulai meningkat dengan sangat cepat.Saya sudah dapat membangun rumah permanen di Wisma indah I sebagai tempat tinggal yang layak. Namun karena tergoda untuk dapat cepat cepat menjadi pengusaha besar,maka saya mulai melangkah  terlalu over confidence .

Menambah usaha dibidang Cardamon,Cengkeh dan Pala. Belum lagi mantap,saya sudah mendaki lebih tinggi lagi,dengan menambah ragam komoditi dagang,yakni Damar Batu dan Biji Pinang.

Gudang yang awalnya hanya satu,sehingga sangat mudah dikontrol.kini menjadi 4 dan berada dilokasi yang berbeda.Walaupun masih terletak dijalan Niaga kota Padang,namun lambat ,tapi pasti,saya mulai kedodoran,karena tidak mampu melakukan kontrol kesana kemari. 

Kalau sekedar kontrol kualitas,masih dapat diatasi,namun mengontrol barang keluar masuk,sudah tidak mungkin lagi saya lakukan seorang diri.Akibatnya memberikan kepercayaan penuh pada karyawan kami. Sementara istri saya ,memegang bagian keuangan dan mengatur urusan perbankan.

Akibat Kepercayaan Yang Kebablasan

Akibat kepercayaan yang kebablasan terhadap karyawan kami,maka dalam waktu singkat,terjadi "kebocoran ' disana sini.Tapi ketika saya baru menyadarinya, ternyata sudah sangat terlambat,karena total barang dari catatan pembelian dan Bon Masuk yang seharusnya 225 ton,ketika dilakukan stock opname,hanya tersisa setengahnya. Karyawan yang seharusnya bertanggung jawab,melarikan diri.

Jalan Yang Paling Aman Adalah:

  1. Mampu menahan diri
  2. Fokus pada usaha yang sedang ditekuni
  3. Hindari memberikan kepercayaan over dosis
  4. Perlu persiapan matang,sebelum melangkah lebih lanjut

Semoga pengalaman pahit ,yang pernah kami alami,jangan sampai terulang  lagi pada orang lain. Dalam hal apapun,kepercayaan tidak boleh over dosis.Kalaulah hal ini dilanggar,maka akibatnya ,kita akan menanggung  beban teramat berat.


Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun