Besok, 14 Oktober,2017 Genap 5 Tahun Saya di  Kompasiana
Besok,tanggal 14 Oktober, 2017 ,tepat lima tahun saya bergabung di Kompasiana.Bagi saya pribadi,menulis bukan hanya sekedar hobi ataupun iseng iseng. Melainkan menjadi bagian dari kehidupan pribadi saya. Disini saya belajar menempatkan diri sebagai murid yang sedang belajar menulis lebih baik.Â
Bahwa sebelum bergabung  di Kompasiana, saya sudah menelorkan 9 judul buku yang diterbitkan oleh PT Elekmedia Komputindo Jakarta, bahkan dipublikasikan di Koran Kompas sebagai : "National Best Seller" sama sekali tidak menjadikan saya merasa diri pintar dalam menulis. Karena itu saya selalu menempatkan diri sebagai murid yang sedang belajar.Â
Karena inilah satu satunya jalan agar dapat memetik begitu banyak pelajaran di Kompasiana ini. Yakni menjadikan falsafah air sebagai pegangan hidup. Bahwa air hanya mengalir ketempat yang lebih rendah dan tidak akan menyentuh tempat yang lebih tinggi.
Pelajaran Ilmu Hidup Yang Saya Terima Di Kompasiana
- Belajar menempatkan diri
- Belajar mematuhi aturan yang berlaku
- Belajar untuk menerima keputusan
- Belajar untuk saling menghargai
- Belajar bagaimana menulis yang baik
- Belajar menahan diri
- Belajar untuk disiplin diri
Kekurangan Diri Yang Harus Saya Benahi
- Menyeimbangkan waktu untuk menulis dan membalas kunjungan
- Meningkatkan kualitas tulisan
- Lebih banyak belajar akan perkembangan terkini
Hal Hal Yang Sudah Dicapai
Bergabung 14 Oktober 2012
5 Tahun membuahkan 3.192 artikel /Tingkat Keterbacaan : 3,508,327/nilai : 42.208 Â /komentar: 53,081/ Headline : 446 / Higlight : 2.665/ Followers: 2.303 /Following : 1,441 Dan pada tahun 2014,mendapatkan penghargaan sebagai Kompasianer of the Year 2014
Total uang yang sudah saya terima dari Kompasiana ,kalau saya tidak salah hitung berjumlah Rp.17.500 .000 (terbilang: tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) Yang saya manfaatkan untuk berbagai keperluan sosial.
Berkat Menulis di Kompasiana
- banyak mendapatkan sahabat baru
- mendapatkan kesempatan hadir di Kompasianival
- bahkan hingga di luar negeri
- memberikan kebanggaan kepada anak cucu
- menjadi akrab dengan staf Konjen RI di Sydney dan Perth
- bisa hadir dalam jamuan makan siang di istana
Tiada Hari Tanpa Menulis Di Kompasiana
Saya sudah membuktikan,bahwa usia bukanlah halangan untuk konsisten dalam menulis. Bahkan belakangan ini saya sudah meningkatkan target diri,dari : "one day, one article" menjadi :"One day,two article".
Berada di Kereta Api atau bis yang sedang melaju dalam perjalanan jauh,saya membawa laptop ,agar tetap dapat menulis artikel. Dalam kantong saya selalu ada camera saku dan sebuah modem yang siap  untuk digunakan,tanpa perlu menumpang free wifi di cafe. Demi agar dapat konsisten  menulis, setiap bulan saya sisihkan 70 dolar atau 700 ribu rupiah untuk mengisi ulang pulsa wifi.
Bahkan seperti yang sudah pernah saya tuliskan,ketika saya tergolek selama sebulan di Wollongong Hospital,karena accident, laptoplah yang menjadi sahabat disaat saat sendirian dirumah sakit. Dalam kondisi tergolek dan kaki tangan masih terpasang selang infus dan anti biotic,saya tak pernah berhenti menulis untuk Kompasiana Sayang sekali untuk Kompasianival kali ini, kami tidak dapat hadir,karena cucu kami  yang nomor 2 akan melangsungkan pernikahannya.
Bagi saya,Kompasiana bukan hanya sekedar blog,tapi sudah merupakan bagian dari kehidupan pribadi saya.Disini saya serasa seakan berada dalam keluarga sendiri, karena teman teman Kompasianers sangat bersahabat. Dan tak lupa kepada Admin yang sudah banyak memberikan dukungan, agar saya selalu semangat untuk menulis dan belajar menulis lebih baik lagi. Dan kepada teman teman,yang terkadang belum sempat saya kunjungi, saya mohon maaf. Hal menjadi bagian dari hal yang harus saya benahi dalam kegiatan di Kompasiana ini.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H