Buku Murah Tetap Menarik Dan Tidak Kenal Basi
Orang yang hobi membaca,belum tentu sekaligus merupakan sosok yang hobi menulis.Tetapi sebaliknya,yang hobi menulis,sudah pasti juga hobi membaca. Karena semakin banyak membaca ,akan semakin memperkaya sumber bank data yang tersimpan di dalam memori. Hal ini merupakan modal utama,agar tidak kehabisan ide dalam menulis.Penulis yang tidak membaca ,akan kekeringan ide dan semakin lama,semangat menulisnya akan layu dan mengering.
Toko Toko Buku banyak yang tutup dan beralih bisnis,karena di era mileneal ini,ke toko buku sudah bukan lagi merupakan suatu keharusan bagi pengemar bacaaan.Karena dengan mudah mendapatkan bacaan yang diinginkannya melalui internet. Tanpa perlu beranjak dari tempat duduknya dan tanpa harus bersusah payah ketoko buku dan mengeluarkan dana,yang tidak sedikit. Namun bagi orang yang sungguh sungguh penyuka buku buku bacaan,maka hobi membaca buku,tidak akan tergantikan dengan membacanya lewat laptop.
Ada seni tersendiri,yang tidak mungkin dijelaskan dalam kata kata. Karena itu masih ada Toko Buku yang mampu bertahan. Salah satunya adalah toko buku yang berada  di Lakeside Supermall - Jondalup. Hari ini ,tabloid khusus untuk komunitas yang berdomisli di Joondalup ,seperti biasanya mendapatkan kiriman Tabloid Weekender secara gratis .Pada laman pertama,menempatkan gambar pemilik toko buku yang berlokasi di Lakeside Supermall yang merayakan 10 tahun berdirinya toko bukunya
Tadi siang,kami ke Toko Good Sammy,yang berlokasi didekat Joondalup Train Station. Disini merupakan toko yang menerima sumbangan dari berbagai kalangan,termasuk toko buku yang tutup. Ada barang yang 100 persen ba ru dan ada juga yang masih baru ,tapi sudah second hand.Saya dapat kabar bahwa ada buku buku sumbangan dari toko buku yang tutup dan dijual sangat murah.
Namun ketika kami masuk,ternyata hanya tersisa beberapa judul buku saja.Tapi masih sempat mengambil 3 judul buku ,yang salah satunya adalah buku motivator terkenal Zig Ziglar -Over The Top,setebal 280 halaman dan dicetak diatas kertas lux.Satu lagi Eric Lustbader,yang tebalnya 460 halaman .Tahun lalu buku buku baru di lelang dengan harga 10 dolar ,satu kantong plastik.Jadi setiap pembeli boleh mengisi sebanyak banyaknya ,kedalam kantong plastik yang disediakan dan hanya membayar 10 dolar. Kami sempat membeli masing masing satu kantong,yang berisi buku antara 14 -16 judul buku ,tebal dan tipis.
Keresahan ini ,sesungguhnya tidak hanya melanda toko buku,tapi juga toko toko bahan keperluan dapur lainnya. Karena sejak tahun lalu,warga Australia sudah banyak yang berbelanja online. Jadi mereka tinggal menelpon, bahwa hari ini mau memasak sup daging dan sayur dan minta diantarkan jam berapa .Sehingga ketika mereka pulang dari kantor,tidak usah memaksa diri ke supermarket,karena sudah diantarkan kerumah. Harganya satu paket berkisar antara 40 - 75 dolar,tergantung pesanan. Dan harga sudah termasuk ongkos antar.
Kembali ketopik.
Kalau menengok ke toko buku yang ada dibeberapa mall,kebanyakan sudah mengalihkan bisnisnya ,dari toko buku menjadi tempat gunting rambut .SPA dan Salon Kecantikan. Karena untuk yang satu ini,tetap ramai dikunjungi dan tidak pernah tampak Salon yang sepi. Karena alat kecantikan bisa saja dipesan online,tapi untuk memanfaatkannya butuh tangan tangan yang trampil.
Hal ini menjadi trend baru,sehingga banyak toko buku dan toko kebutuhan dapur yang alih profesi.Satu persatu toko buku tutup dan dapat diramalkan dalam waktu beberapa tahun kedepan,mungkin hanya tersisa satu dua toko buku saja lagi.Bagaimana di Indonesia? Sungguh saya tidak tahu jawabannya,karena tidak mengikuti perkembangannya
.Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI