Untuk Berubah Jangan Tunggu Hingga Esok
Penyebab orang tidak dapat menikmati hidup dengan tenang dan damai,bukan hanya penyakit fisik, tapi tak kurang bahayanya adalah berbagai gangguan kejiwaan,misalnya : "Iri hati dan curiga" Kedua gangguan kejiwaan ini berpontensial merobek robek ketenangan hati dan pikiran.
Membuat orang tidak dapat tidur nyenyak dan makan menjadi tidak lagi dapat dinikmati dengan layak. Karena suasana hati yang tidak tentram, karena iri hati menengok keberhasilan orang lain Sementara merasa diri sudah berusaha bekerja keras siang dan malam,tapi hasilnya masih belum dapat dinikmati. Belum lagi rasa kecurigaan yang membabi buta. Jangan jangan begini dan jangan jangan begitu.
Mungkin saya diguna gunai oleh teman sekantor atau mungkin juga oleh salah seorang kerabat ,sehingga nasib saya tak kunjung berubah. Kendati sudah memasukki era mileneal, namun kepercayaan tentang di guna guna ,masih kental dalam masyarakat kita. Akibatnya perasaan was was selalu menghantui kemanapun pergi.
Kuatir makan dan minum yang disuguhkan orang,karena kuatir :"diisi" dengan sesuatu kekuatan negatif. Mencurigai teman teman,mencurigai sahabat sendiri,bahkan bila sudah dalam kondisi parah,bukan tidak mungkin pasangan hidup juga dicurigai, jangan jangan telah menguna gunai dirinya.
Tidak Senang Menengok Orang  Berhasil
Iri hati adalah perasan tidak senang melihat ada orang lain memiliki kelebihan dari diri, Perasaan ini pemicunya bisa apa saja, termasuk hal hal yang sesungguhnya sangat sepele, Antara lain rasa iri hati bisa tercetus atau tersulut,,karena tidak senang menengok orang lain senang.
Melihat orang lain mendapatkan sesuatu ,sedangkan diri sendiri tidak .Apa yang diperoleh dengan kerja keras, bagi orang lain diperoleh dalam sekejap.Menengok orang bahagia,sedangkan diri sendiri tidak Dalam kondisi yang lebih parah, orang yang iri hati, berharap agar orang yang memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya ,barang tersebut hilang atau rusak.Dari perasaan tidak senang,dapat meningkat menjadi kebencian ,padahal orang lain tidak ada salah apapun
Akibat iri hati sudah merupakan penyakit akut dalam diri ,maka teramat sulit bagi seseorang untuk mengubah sikap mentalnya. Malahan semakin lama, semakin membahayakan orang lain.Â
Bukan saja kehilangan rasa syukur untuk apa yang dimilikinya, malahan dapat melakukan berbagai tindakan kejahatan, dengan tujuan untuk dapat memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain ,sedangkan ia sendiri tidak memilikinya, Dalam kondisi yang iri hati yang akut, orang sudah tidak lagi memperdulikan persahabatan ,maupun persaudaraan,karena pikiran, hati dan jiwanya sudah terkontaminasi dengan iri hati
Pikiran Negatif  Menyebabkan Orang :
- Â Â susah tidur
- Â Â murung'
- Â Â selalu merasa gundah
- Â Â gelisah
- Â Â susah menjalain persahabatan
- Â Â selalu mencari kesalahan orang lain
- Â Â merasakan bahwa semua orang lain tidak adil
Perlunya Selalu Berpikiran Positif
Untuk dapat keluar dari lumpur iri hati dan curiga ini, maka  mutlak diperlukan untuk mengubah sikap mental dan mengubah cara berpikir Karena  berpikiran posititf, melihat orang sukses, seharusnya dapat dijadikan cambuk diri, untuk memacu diri bekerja lebih keras dan lebih smart, Agar dapat mengejar ketinggalan dan menyusul dengan kesuksesan demi kesuksesan,
Namun yang terjadi, justru kebanyakan, menengok orang sukses atau kaya,timbul niat tidak baik ,untuk menguasai kekayaan orang lain,dengan menghalalkan segala cara. Dalam ajaran agama manapun,iri hati adalah sebuah sikap mental yang sangat tercela. Namun ibarat penyakit akut, tidak datang secara tiba tiba ataupun serta merta, melainkan melalui proses yang panjang
Gangguan kejiwaan ini tidak dapat disembuhkan dengan minum obat apapun,karena cara mengatasinya adalah dengan jalan  mengubah sikap mental. Dengan berubahnya sikap mental, maka cara berpikir dan prilakupun akan berubah.
Tulisan ini bukan hendak menggurui,melainkan berbagi pengalaman hidup,baik yang terjadi pada diri sendiri,maupun ditemui dalam perjalanan hidup. Semoga ada manfaatnya,untuk sesegera mungkin, melepaskan diri dari jerat iri hati dan curiga tanpa alasan
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H