Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Reportase dari Negeri Semut

28 September 2017   07:26 Diperbarui: 28 September 2017   20:58 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman Berada Di Negeri Semut (Dongeng)

Ketika mendapatkan kesempatan untuk hadir dalam acara pertemuan akbar di negeri semut,tampak seluruh lapangan dipenuhi oleh para semut yang berjumlah ratusan juta.Ada semut hitam,ada semut merah ,ada semut putih dan  beragam warna lainnya.Tampak dari kejauhan Presiden dari Negeri Semut ,sedang berada diatas panggung. Ternyata Presiden dari Negeri Semut  akan menyampaikan wejangannya  dihadapan ratusan  juta rakyatnya. Semua hening dan takzim mendengarkan. Tak ada bunyi batuk,tak ada suara bisik bisik ,apalagi sampai ketawa cecekikan. Mereka menghormati Presiden mereka dari lubuk hati yang terdalam,karena merekalah yang dulu memilih Presidennya. Tak terbersit dalam hati mereka untuk melecehkan ,apalagi sampai berusaha menjatuhkan presiden mereka.Karena mereka selalu menjaga marwah diri,sebagai bangsa semut.Sesaat kemudian,tampak Presiden meraih alat pengeras suara dan mulai berbicara

"Saudara saudara sebangsa dan setanah air,merdeka !" Dan disambut dengan suara gegap gempita oleh rakyat :' Merdeka ! Merdeka ! Merdekaaa!"

Presiden mengangkat tangannya dan dalam seketika semuanya hening kembali. Dan Presiden kembali melanjutkan  pidatonya :"Saudara Saudara ,dengan  memanjatkan rasa syukur kehadirat Sang Maha Pencipta,hari ini kita berkumpul bersama sama dilapangan terbuka ini. Ada banyak hal yang patut kita syukuri,antara lain bahwa hingga saat ini,tak seorangpun dari antara bangsa semut  yang melakukan tindakan yang memalukan bangsa kita. Yakni :

  • Tidak ada yang rakus
  • Apapun yang diperolehnya,selalu dibawa kesarang untuk dimakan  bersama
  • Tidak ada yang mencoba melakukan korupsi
  • Semua dilakukan secara transparan
  • Tidak seorangpun yang bermalas malasan
  • Semua berkerja keras,untuk menyejahterakan bangsa
  • Tak pernah terjadi saling bunuh diantara kita
  • Selalu memberi salam dalam bahasa Semut
  • Kita semua selalu menjaga budaya bangsa kita
  • Tidak ada yang ingin mengubahnya dengan budaya impor

Kita berbeda dalam cara beribadah,tapi biarlah menjadi urusan pribadi Lagi lagi kita bersyukur, di negeri ini tak pernah terjadi pemaksaan kehendak "Kita adalah bangsa yang cinta damai, setuju saudara saudara?!"

Serempak rakyat negeri semut bersorak:"Setujuuuu!" Setujuu"Setujuuuu!"

Kembali Presiden dengan penuh wibawa mengangkat tangannya dan semuanya hening

"Saudara saudara,mari kita pertahankan martabat dan harkat diri kita sebagai bangsa semut. Jangan ada yang sampai tergoda untuk menerapkan budaya dari negeri lain ke negeri kita. Dan yang tidak kurang pentingnya, hindari bahaya latent berasal dari yang namanya manusia! Jangan pernah meniru sifat sifat mereka.Karena mereka tega melakukan apapun,bahkan membunuh saudara saudara sebangsanya, dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal bangsa semut. Ada dari antara mereka ,yang seharusnya mengayomi rakyatnya,malahan memperkaya diri sendiri. Merampas apa yang menjadi hak orang banyak, bahkan tidak sedikit yang menebarkan kebencian, padahal mereka itu mengaku satu bangsa dan satu tanah air serta satu tumpah darah. Mari kita jaga marwah diri kita sebagai bangsa Semut  ,setuju saudara saudara ?!"

Kembali suara gegap gempita bergema diseluruh jagat raya semut:"Setuju! Setuju !Setuju!'

"Jangan sampai kita kehilangan jati diri sebagai bangsa semut,yang selalu menerapkan hidup berbagi ,jauh dari kerakusan dan ketamakan.Tengok Anggota Dewan Kita Yangterhormat, mereka tetap bekerja seperti kita, Bahkan sebutir beras yang ditemukan dibagikan kepada rakyat, Tak  seorangpun dari antara anggota dewan terhormat yang kaya raya. Kita patut berbangga dan bersyukur, bahwa virus memabukkan dan bahaya latent manusia tidak mampuj menggerogoti sendi sendi yang luhur dari negeri kita Karena itu, mari  kita akhiri pertemuan kita dipagi ini dengan memanjatkan rasa syukur kepada Sang Mahapencipta dan  menyerukan :"Hidup Bangsa Semut .Merdekaaa!"

"Merdeka ! Merdeka ! Merdekaaa!'Dan seluruh bangsa semut,tidak larut dalam euforia,melainkan langsung kembali kepada tugasnya masing masing. Saya sebagai salah seorang dari bangsa manusia, sungguh sungguh merasa malu hati dan terpukul. Karena memang apa yang disampaikan oleh Presiden Semut ,semuanya benar adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun