Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jadi Pengangguran Juga "No Problem"?

25 September 2017   07:53 Diperbarui: 25 September 2017   08:20 6251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Foto antara

Sambil tangannya sibuk menyabuni dan membersihkan kaca mobil, si pemuda memperkenalkan diri tanpa diminta. "Kami ini merantau Om dari Medan." Tadinya tujuan mau kerja kantoran, tapi ternyata ijazah Sarjana Hukum saya tidak laku di sini heheh," katanya sambil ketawa lepas." Mau pulang kampung ? Ah,malu maluin orang tua. Karena akan jadi bahan gosip dikampung saya. Si Ucok,katanya studi di Jakarta ,,ee pulangnya nganggur ,bah"

 "Tapi alhamdulilah Om. Tadinya saya kerja sama orang nyuci mobil, tapi sekarang sudah mandiri dan malah bisa rekrut teman-teman sekampung, daripada mereka jadi pengangguran di sini. Ada 6 orang anak buah saya. Oya, saya biasa dipanggil "Ucok", Om," katanya dalam logat Batak yang kental "Sudah dua tahun saya usaha ini dan alhamdulilah kredit motor sudah lunas, Om.

Memang banyak teman yang mengejek aku, 'Hai Cok, jauh-jauh kau merantau, cuma jadi tukang cuci mobil?' Tapi saya tidak malu, Om. Bagi saya ini adalah landasan untuk dapat usaha yang lebih baik, yang penting halal ya, Om."

Saya salut banget pada si Ucok dan teman temannya,yang punya harga diri dan tidak mau menjadi beban bagi orang tuanya dikampung.

Alasan Lain Mengapa Jadi Penganggur juga Ok?

Salah satu alasan,mengapa di Indonesia, sarjana jadi penganggur juga ok? Karena tanpa harus kerja atau dengan alasan belum ada lowongan kerja,mereka tetap dapat hidup santai  dirumah orang tua,karena seluruh biaya hidup masih ditanggung oleh orang tua.

Semoga sikap mental seperti ini,jangan dijadikan warisan turun temurun !

Sekilas Pengalaman Pribadi

Karena kondisi ekonomi keluarga morat marit,maka lulus sma ,saya kerja selama satu tahun,untuk mengumpulkan dana agar bisa masuk ke IKIP .Sementara itu .Selesai kuliah kerja lagi hingga malam. Pola inilah yang kami terapkan pada anak cucu.Sehingga cucu cucu kami sejak sma sudah bekerja dan begitu selesai di wisuda ,sudah langsung diterima bekerja,Mereka sejak dari sma sudah dipersiapkan untuk hidup mandiri,Bukan karena orang tua tidak mampu,tapi terlebih mempersiapkan mereka menjadi manusia yang mampu mandiri dan jangan sampai hingga dewasa ,masih menggantungkan hidup pada orang tua.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun