Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Titel Tanpa "Skill", Ibarat Punya SIM tapi Tidak Bisa Nyetir

18 September 2017   22:27 Diperbarui: 19 September 2017   19:52 4888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: depositphotos.com

Mungkin banyak orang yang bertitel sarjana akan merasa tersinggung, membacanya judul di atas. Tapi hal ini adalah sebuah kenyataan yang tak terbantahkan, bahwa begitu banyak orang yang menyandang gelar sarjana, tapi tidak mampu memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya. 

Bahkan cukup banyak yang tidak berani menikah, karena kuatir tidak dapat memenuhi kebutuhan istri dan anak-anak yang kelak akan lahir. Karena itu perlu semasa masih duduk di bangku kuliah, sudah mulai mempersiapkan diri, dengan bekerja paruh waktu.

Bukan semata karena membutuhkan uang,tapi terlebih untuk mempersiapkan mental, agar siap menghadapi kehidupan nyata,serta memiliki ketrampilan. Sehingga kelak, begitu lulus sarjana,sudah merupakan sosok tenaga kerja yang siap pakai. Hal ini merupakan fondasi, untuk dapat meraih cita cita hidupnya,yakni meraih kesuksesan di bidang masing masing.

Pengertian Ketrampilan

Kosa Kata :"Ketrampilan" Bukanlah semata berarti ketrampilan yang sesuai dengan ijazah yang dimiliki,tapi dalam pengertian yang luas,bermakna trampil untuk bekerja . Sehingga ketika diterima bekerja, perusahaan tidak harus menyediakan seorang tenaga pelatih khusus untuk diri kita.Misalnya bagaimana cara mengoperasikan Komputer, bagaimana menjalankan printer.apa yang dimaksudkan dengan scanning dan bagaimana caranya?

Setibanya di kantor,apa yang harus dilakukan, misalnya mencatat absen dan sudah tahu apa yang dikerjakan. Begitu usai jam kerja, meja kerja dirapikan sebelum pulang. Semua peralatan dioffkan dan seterusnya.

Karena itu referensi dari tempat kita magang atau kerja paruh waktu,sangat penting, agar dapat dengan mudah diterima bekerja. Seperti yang sudah pernah saya postingkan, cucu kami sejak dari SMA sudah mulai kerja paruh waktu, walaupun bukan di bidang yang ditekuni. Terus dilanjutkan hingga ia kuliah. Referensi yang diperoleh dari masa kerja paruh waktu dan didukung oleh ijazah Master of Degree di bidang Markettng, begitu selesai diwisuda, keesokan harinya sudah langsung diterima bekerja disebuah perusahaan yang bertaraf nasional di Perth. Sehingga dengan demikian, jalan untuk meraih cita citanya sudah terbuka lebar-lebar.

Setiap orang berhak memiliki makna tersendiri tentang arti sebuah kesuksesan dalam hidupnya:

  • Sukses adalah keberhasilan dalam mencapai cita cita hidup'
  • Sukses adalah berhasil menjadikan impian demi impian, menjadi kenyataan
  • Sukses adalah  keberhasilan dalam mengubah nasib
  • Sukses adalah hidup mandiri, tanpa menjadi beban bagi keluarga
  • Sukses adalah keberhasilan dalam mencapai hidup secara merdeka

Sukses Memang Tidak Identik Semata Mata Dengan Uang

Sukses memang tidak identik dengan uang. Tapi mustahil seseorang bisa dikatakan sukses, bila hidupnya dan keluarganya morat-marit. Sukses juga tidak bisa berdiri sendiri. Mustahil seorang sarjana sukses, karena jadi pembicara di berbagai seminar, namun keluarganya hidup jauh dari cukup.

Bahwa uang bukanlah segalanya dalam hidup ini, memang benar. Tapi jangan lupa, bahwa setiap orang pasti memerlukan uang untuk kebutuhan hidup. Sukses tidak dapat berjalan tunggal, tanpa dapat mengangkat kehidupan keluarga, tidak ada kesuksesan.

Seorang kepala keluarga tidak mungkin sukses sendiri, tanpa mengikut sertakan keluarganya. Sukses yang tidak mengikut sertakan keluarga adalah kesuksesan semu. Sukses bukanlah tujuan hidup kita. melainkan sebuah perjalanan yang panjang. Sebuah kesuksesan, harus diikuti oleh kesuksesan lainnya Meraih sukses tidak mudah. Harus ada tekad,kerja keras dan pantang menyerah. Yang lebih berat lagi adalah mempertahankan kesuksesan yang sudah dicapai

Perlu Membuka Diri Untuk Belajar

Mengetahui kelemahan diri kita. Sesungguhnya adalah jalan yang memberikan kita kesempatan untuk berubah. Untuk melupakan tentang titel dan mulailah bekerja, walaupun tidak persis seperti maunya kita.Hal ini amat penting diterapkan dalam perjalan hidup, baik sebagai calon karyawan, maupun sebagai calon pengusaha.

---

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun