Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lari dari Masalah Hanya Akan Memperburuk Situasi

15 September 2017   19:02 Diperbarui: 16 September 2017   03:29 2109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Hidup harus senantiasa di up to date, sehingga data data perkembangan hidup kita, tersimpan dalam memory bank data yang setidaknya ada dalam benak kita. Sehingga in case of emergency, otak kita sudah bisa mendapatkan jawabannya, karena perangkat lunak dalam tubuh kita, sudah mengetahui apa saja yang dapat dikedepankan, untuk menghadapi dan menjadi solusi,dalam masalah apapun.

Dalam kondisi terjepit oleh berbagai masalah keuangan,maka jalan terbaik adalah

  •     Inventarisir seluruh utang piutang kita
  •     Jangan takut melihat angka yang mungkin bisa memabukkan kita
  •     Buat daftar priority
  •     Datangi orang yang telah meminjamkan unag kepada kita
  •     Ceritakan dengan jujur, terserah orang mau percaya atau tidak'
  •     Selesaikan utang utang kecil terutama pada keluarga

Prioritas terackhir adalah utang kita pada bank dan pada pihak lain yang tidak dapati dituntaskan karena ketiadaan dana. Dengan jalan demikian, hubungan antar anggota keluarga tidak rusak, hal ini mengurangi beban batin. Kedepankan niat baik kita, untuk yakinkan bank dan orang kepada siapa kita berhutang,bahwa kita akan melunaskan pinjaman kita Jangan takut, bila digertak oleh debt collector atau pihak bank,karena kita sudah menyerahkan sertifikat sebagai agunan, maka bank tidak bisa memenjarakan kita. Paling banter, rumah atau tanah disita, itupun butuh proses minimal satu tahun, tidak mungkin serta merta, terus bank usir penghuninya, karena tidak mampu menciciil. Kecuali sudah ada ketetapan pengadilan. Yakinlah Bahwa Semua masalah pasti ada jalan keluarnya.Tidak ada benang kusut yang tidak dapat diuraikan bila kita mau bersabar mengerjakannya.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun