Overdosis Kegiatan Penyebab Gagal Fokus
Ada orang yang berprinsip : "Menjalani hidup,seperti air mengalir" Ada juga yang prinsip hidupnya : "Merancang masa kini dan masa depan". Yang namanya hidup punya orang, tentu saja kita sama sekali tidak dalam kapasitas memberikan penilaian, mana yang benar dan mana yang salah. Kecuali memang diminta saran dari kita. Karena kalau orang terlalu banyak kepo mengurus tentang diri orang lain, menggurui sana sini,malah kehidupan pribadinya sendiri menjadi brantakan.
Fokuslah Pada Prinsip Hidup Kita
Setiap orang berhak untuk menentukan jalan hidup yang akan ditempuhnya dan tentunya sekaligus merupakan tanggung jawab pribadi masing masing. Maka daripada merecoki urusan orang lain, yang tidak ada hubungannya dengan diri kita, alangkah bijaknya menata jalan hidup diri dan keluarga kita.Â
Karena banyak kejadian didalam masyarakat kita,akibat terlalu sibuk dalam berorganisasi dan secara overdosis terlibat dalam berbagai akivitas lingkungan, menyebabkan orang gagal fokus pada masalah yang ada pada diri dan keluarganya.
Tentunya sama sekali tidak bermaksud mengajak orang untuk anti sosial,melainkan membatasi diri untuk hal hal yang perlu saja dan tidak kebablasan. Tanpa perlu menyebutkan nama, semua orang sudah tahu bahwa beberapa orang : "Motivator Ulung " dan  orang yang selama ini dianggap sebagai panutan masyarakat, ternyata begitu sibuknya hidup dalam sanjungan dan tepuk tangan, sehingga lupa mengurus diri sendiri. Karena apa yang diajarkan kepada orang banyak,ternyata tidak dapat diterapkan dalam keluarga sendiri Apalah gunanya ketenaran, popularitas diri dan panggung yang gemerlapan, bila dalam kehidupan pribadi menjalani jalan yang sepi dan kelam. Yakni jauh dari kedamaian dan ketenangan.
Semua Ada Porsinya
Bila dianalogikan, hidup itu adalah ibarat kita menikmati makanan. Semua ada porsinya. Secangkir kopi ,sepiring nasi dan lauk pauk. Tapi bila diminum dan dimakan secara overdosis,bukannya mengenyangkan dan menyehatkan, malah akan membuat kita muntah muntah dan jatuh sakit.
Sehebat apapun atau sepiawai apapun kita, jangan lupa, bahwa suatu waktu setiap orang harus turun dari panggung, Dan ketika kita turun panggung,tidak akan ada lagi tepuk tangan yang meriah. Tidak lagi tampil menjadi sumber perhatian orang banyak.
Disaat kita tidak lagi memiliki panggung,maka satu satunya yang akan menampung kita,adalah keluarga kita.Kita bisa belajar dari para pendahulu kita yang menjalani hidup gemerlapan, tapi ketika turun panggung,dilupakan orang. Semoga kita mampu menata diri, agar tidak terjebak dalam kegiatan yang overdosis yang dapat menjerumuskan kita menua dalam kesepian dan kehampaan
Tjiptadinata Effendi