Mengapa Australia Sukses Menerapkan Konsep Kota Taman?
Pada umumnya ,di Australia, rata rata rumah tanpa pagar, Pengecualian hanya diizinkan bila ada izin khusus, Sedangkan bagi pemilik rumah lainnya ,dilarang membangun pagar di depan rumah. Kalaupun ingin menanam pagar hidup,harus dipangkas,sehingga orang dapat menengok kedalam pekarangan.
karena akan merasa aneh ,berbeda dengan tetangga sekelilingnya. Sementara mobil diparkir sepanjang malam dipekarangan rumah.Untuk penerangan, rata rata warga memasang lampu solar cel yang harganya sangat murah ,yakni sekitar 5 dolar perunit.Tinggal ditancapkan ditaman atau dipekarangan dan malam hari akan bersinar dengan sendirinya.. Lampu ini bisa bertahan selama 2 atau 3 tahun,tergantung kualitasnya.
Petugas kebersihan hanya bertugas mengangkut sampah yang sudah dikumpulkan Ada 3 tong sampah : sampah dapur/ sampah daun daunan / sampah lain lainnya
Tidak seorangpun warga yang membuang sampah di jalanan Rerumputan didalam maupun diluar pagar, menjadi tanggung jawab dari pemilik rumah,termasuk pepohonan yang ditanam di depan rumah warga.merupakan tanggung jawab warga untuk menjaganya. Bila ada tong sampah yang tumpah, karena badai, maka tetangga tidak segan untuk membantu memasukkan kembali ketong sampah Petugas kebersihan selalu menjaga agar sampah yang diangkut, tidak berserakan sepanjang jalan.Warga tidak hanya menyapu pekarangannya ,tetapi juga menyapu halaman yang berada didepan rumahnya. Jadi mereka tidak menunggu petugas yang membersihkan,
Setiap warga sangat menyadari bahwa bila desa atau kotanya bersih dan indah, semuanya adalah untuk mereka nikmati bersama. Jadi bukan dianggap urusan pemerintah. Setiap warga adalah informan bagi pemerintahnya. Bila ada sesuatu yang buang sampah sembarangan, dalam waktu beberapa menit , sudah datang petugas untuk mengiringnya untuk diminta pertanggung jawaban. Peraturan denda, benar benar diberlakukan,tanpa pandang siapapun .
Selama tinggal disini,setiap kali berpapasan,selalu mendapatkan sapaan ramah dari tetangga.baik suaminya,maupun istrinya.Padahal kami baru tinggal didaerah ini..Di Jakarta,selama 10 tahun tinggal di apartement dibilangan Kemayoran,antara tetangga bersebelahan dinding,hampir tidak pernah saling sapa. Kalaupun kita mencoba menyapa mereka,hanya dijawab ala kadarnya dan sama sekali tidak tampak,keinginan untuk saling berkomunikasi.Mungkin karena terlalu banyak terjadi tindak kejahatan,sehingga orang menjadi curiga terhadap siapapun.