Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Karyawan dan Sekaligus Bos Perusahaan, Mengapa Tidak?

24 Agustus 2017   21:09 Diperbarui: 31 Agustus 2017   11:04 2569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Karyawan dan Sekaligus Wiraswasta Mengapa Tidak?

Banyak orang berpikir kalau sudah bekerja sebagai karyawan, baik PNS maupun karyawan di bidang lainnya maka sudah cukuplah. Pulang kerja mandi, makan dan duduk santai. Padahal waktu itu tidak ternilai. 

Sayang sekali bila dihabiskan hanya untuk duduk santai dan nonton televisi berjam jam tanpa ada manfaat yang dapat dipetik daripadanya. Perlu waktu untuk beristirahat tentu saja patut dijadikan perhatian. Tapi bukan berarti istirahatnya dari sore hingga larut malam. Kecuali kalau memang kita memilih hidup seperti itu.

Keponakan Saya Pimpinan dari Sebuah Bank

Gaji sebagai pimpinan bank pasti tidaklah kecil. Namun tentu tidak etis dibukakan di sini tapi sepulang kerja sehabis istirahat sejenak, ia sudah langsung membantu istrinya mempersiapkan pesanan orang yang sudah menumpuk yakni Teh Kulit Manis. 

Pada awalnya hanya dikerjakan oleh istrinya dan dibantu oleh keponakan saya sehabis pulang kerja. Tapi semakin lama pesanan semakin banyak. Sehubungan dengan manfaatnya yang dirasakan bagi yang mengonsumsinya.

Namun, agar jangan sampai terkesan tulisan ini merupakan promosi terselubung maka foto fotonya tidak ditampilkan di sini.

Modal Kecil, Untung Aduhai

Ketika tahun kemarin kami pulang kampung kami singgah di rumah keponakan kami yang sedang sibuk mempersiapkan pesanan orang. Ketika saya tanyakan berapa butuh modal untuk usaha home industry ini dan berapa bisa dapat keuntungan. Menurut keponakan saya modalnya tidak sampai lima juta rupiah dan keuntungannya bisa mencapai 200 persen!

Tentu ini hanya merupakan salah satu contoh aktual saja bahwa menjadi karyawan dan sekaligus menjadi seorang wiraswasta tidak menjadi masalah. Mengenai komoditas dagang tentu dapat disesuaikan dengan pribadi masing masing.

Yang Perlu Diperhatikan

Barang yang akan diproduksi tidak meninggalkan limbah bagi lingkungan sehingga tidak akan akan komplain dari tetangga. Kemudian menghindarkan bunyi mesin yang brisik dengan jalan meredam bunyinya.

Perijinan untuk home industry sangat mudah diperoleh dan tidak membutuhkan izin dari tetangga. Selama tidak mengganggu, baik bunyinya, maupun limbahnya. Tidak perlu menggaji orang cukup memanfaatkan tenaga anggota keluarga. Dengan cara ini sekaligus mempersiapkan anak anak agar sejak dini mereka sudah memahami tentang arti dan proses perjalanan di bidang usaha industri rumah.

Dua Sumber Masuk Dana Jauh Lebih Mantap daripada Satu

Ada dua sumber masuknya dana untuk meningkatkan ekonomi keluarga, tentu saja jauh lebih baik ketimbang hanya dari satu sumber. Manfaat kedua seandainya karena sesuatu hal terjadi PHK ataupun perusahaan tempat kita bekerja tutup, maka kita sudah siap dengan industri rumah sehingga dengan demikian semakin cepat dan mantap kita melangkah untuk memperbaiki ekonomi keluarga dan sekaligus meraih cita cita hidup kita.

Membuka Toko Online

Bagi yang tidak ingin repot mengerjakan ini dan itu sehabis pulang kerja bisa melakukan bisnis online. Dan barang barang tidak perlu dibeli karena merupakan titipan dari orang lain untuk menjualnya. Dalam kata lain, menjadi pedagang perantara online.

Ada seribu jalan untuk meraih hidup yang lebih layak, tapi ada sejuta alasan berargumentasi untuk tidak melakukannya. Pilihan ada di tangan kita masing masing

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun