Hidup Tidak Selalu Seindah Kisah Cinderella
Rasanya setiap orang ,siapapun adanya ,pernah merasakan bagaimana tersiksanya mengalami mimpi buruk. Celakanya,ketika sedang bermimpi,tidak ada suami atau istri yang membangunkan.Akibatnya mimpi buruk bisa memasukki episode jilid 2 dan 3. Ketika akhirnya terjaga,keringat dingin membasahi seluruh tubuh.Bahkan akibat mimpi buruk begitu dahsyat,bisa membuat  orang tidak pernah bangun lagi alias mati.
Dalam Kehidupan Nyata
Hidup ini tidak selalu seindah kisah di sinetron.Tidak jarang mimpi mimpi buruk dalam kehidupan,mewarnai perjalanan hidup kita. Dan bilamana tidak ada orang yang mau meluangkan waktu untuk "membangunkan" atau menyadarkan diri kita,maka akibatnya semakin lama,akan semakin terpuruk dan dapat berakibat mengakhiri penderitaannya dengan menghabisi dirinya sendiri.
Motivasi Artinya Mendorong Dan Membangunkan ,Serta Menyadarkan
Karena itu perlu adanya sosok,yang menyadarkan diri kita,apakah melalui ucapan yang disampaikan secara verbal langsung kepada diri kita,maupun melalui tulisan. Motivasi sangat efektif untuk dijadikan dorongan atau semangat untuk mulai terjaga dari mimpi buruk kehidupan Walaupun tidak semua kata kata motivasi,dapat merangsang orang menjadi sadar diri.Malahan tidak jarang ,dapat dirasakan sebagai ejekan bagi yang menerimanya.Â
Hal ini diakibatkan oleh karena orang yang sedang ditimpa dan didera oleh himpitan berbagai masalah pelik kehidupan, emosinya berada dalam status siaga merah .Yang gampang meledak ,hanya karena kurang memahami maksud baik orang lain. Padahal,motivasi sesungguh dapat bermanfaat.untuk membangun semangat orang yang memerlukannya, dalam menjalani hiruk pikuknya kehidupan
Orang Sakit Perlu Disuntik
Bila dianalogikan ,motivasi adalah ibarat orang yang lagi sakit. Terkadang perlu disuntik oleh dokter.Dan suntikan pasti akan terasa nyeri ,karena ditusuk dengan jarum.Tapi demi untuk kebaikan Clien,tetap harus disuntik.
Kita dapat termotivasi,bukan melulu karena mendengarkan kotbah yang berapi api dari mimbar.Malahan bisa jadi ketika mendengarkan pidato atau kotbah ,orang bisa duduk sambil terkantuk kantuk.Karena apa yang disampaikan terlalu jauh melambung dan sama sekali tidak menyentuh kehidupan yang nyata.
"Sang Motivator"bisa jadi dalam ujud seorang penyandang cacat ,yang kakinya buntung.Tapi dengan mantap mengucapkan :" Puji Syukur kepada Tuhan " atau "Alhamdulilah",saya masih punya mata untuk melihat keindahan dunia. Kasian ,ada begitu banyak yang tunanetra dan seumur hidup tidak akan pernah dapat menikmati keindahan dunia."
Atau mendengarkan seorang Pengamen bernyanyi:" Andaikan aku mati pada hari ini,maka akan kuucapkan "Puji Tuhan,"karena sudah menikmati secangkir kopi. ". Padahal ia tidak memiliki harta apapun.Bahkan jaket lusuh yang dikenakannya,andaikata ditinggalkan,tidak bakalan ada yang mau mengambilnya. Atau menyaksikan anak anak yang menderita cacat ganda.
Dengarlah mereka bernyanyi :" Maka jiwaku pun memujiMU ..Mahabesarlah Allahku...Mahabesarlah KAU Allahku".Saya bukan tipe manusia cengeng,sesakit apapun tidak pernah mengeluarkan air mata.Namun ketika mendengarkan anak anak,yang kakinya buntung dan tangannya juga buntung,menyanyikan lagu,memuji kebesaran Tuhan.tidak kuasa saya menahan air mata. Bagi saya pribadi,anak anak ini dan Pengamen yang berjaket lusuh,adalah Sang Motivator yang sesungguhnya.!
Tetapi setiap orang tentu saja memiliki pengalaman pribadi masing masing,yang bisa saja berbeda setiap orangnya. Apa yang bagi kita dapat menjadi inspirasi dan motivasi,bisa jadi bagi orang lain tidak ada apa apanya.Karena pengalaman tentang kepahitan hidup kita tidaklah sama.
Bagi orang yang secara financial hidup berkecukupan,tentunya motivasi tentang kerja keras,tidak akan berarti baginya,Tapi sentuhan dari sudut kemanusiaan lainnya,bisa jadi sangat dibutuhkannya. Karena yang membutuhkan motivasi itu,bukan hanya orang yang berkekurangan secara materi,tapi semua orang pasti membutuhkan orang lain,untuk membangunkan dan menyadarkan,agar jangan terus terperosok semakin jauh kedalam mimpi buruk,yang akan menyeretnya,sehingga tidak bisa lagi bernafas.
Karena itu kita perlu mengaplikasikan hidup saling berbagi. Yang memiliki kelebihan materi,membagikannya kepada yang membutuhkan,sementara yang kaya raya secara finansial,mungkin saja membutuhkan motivasi dari kita.Karena tidak ada manusia yang terbebas dari problema kehidupan.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H