Hari minggu tidak ada jadwal kegiatan penting, maka kami manfaatkan untuk mengelilingi komplek permukiman tempat kami tinggal, yakni di Burns Beach. Dari namanya saja sudah dapat diterka, bahwa daerah ini lokasinya sangat dekat dengan pantai. Kalau jalan kaki sekitar lebih kurang 3 menit sudah tiba di tepi pantai.
Hanya berjarak sekitar 100 meter saja, ada tempat stopan bus umum,yang dilengkapi dengan bangku dan atap pelindung. Tempat perhentian bus ini berhadapan dengan Burns Beach Cafe yang sejak pagi sudah penuh dengan pengunjung. Apalagi di musim dingin ini, mereguk secangkir kopi hangat sambil memandangi laut lepas sungguh merupakan paduan yang mengasyikkan. Bagi yang belum sarapan juga bisa sekalian santap pagi disini.
Sehabis menghangatkan diri di Cafe, kami sudah langsung disambut dengan sarana olah raga bagi pejalan kaki atau naik sepeda. Di sepanjang jalan tampak bersih dan apik. Karena bila ada yang membawa jalan jalan anjingnya, maka konsekuensinya bila anjingnya kebelet, maka tuannya harus ikhlas mengumpulin kotorannya dan membuang di tempat sampah khusus.Â
Bila tidak membawa plastik, ada disediakan plastik disana. Bagaimana bila pura-pura lupa dan terus meninggalkan "kue" yang diproduksi anjing kita? Hanya dalam waktu hitungan menit sudah ada sekuriti yang mengejar. Denda lumayan 1000 dolar.Â
Bagi yang ingin bersantai bersama keluarga, tidak harus duduk di cafe yang dapat menghabiskan lebih dari 100 dolar untuk konsumsi sekeluarga. Cukup membawa bahan bahan makanan yang akan dimasak, seperti  telur,daging,roti dan sebagainya. Karena disini ada tungku masak dengan menggunakan gas yang disediakan oleh pemerintah setempat secara gratis.
Kalau setelah santap bersama keluarga dan ingin duduk berleha-leha, tinggal menggelar tikar di rumput yang apik. Kalau cuma dua tiga orang bisa menggunakan bangku yang disediakan. Semuanya disediakan secara gratis.
Sejak tinggal di Jakarta, saya tidak pernah lagi mendapatkan undangan untuk pertemuan se RT/RW. Kecuali undangan dari pengelola spartement, sehingga sama sekali tidak ada kesempatan untuk saling mengenal dengan tetangga.
Nah di Australia,negeri yang dianggap sudah modern ternyata masih tetap mempertahankan tradisi pertemuan setiap bulan ini. Bahkan ada tabloid yang diterbitkan khusus untuk komunitas disini. Untuk mengingatkan warga bahwa ada pertemuan bulanan yang jatuh pada hari Senin, maka di hampir setiap persimpangan jalan akan dipajang papan yang isinya adalah undangan pertemuan.
Sarana untuk fasilitas umum sangat lengkap, mulai dari mulai sarana olah raga lari pagi dan bersepeda dan mainan khusus anak anak,serta tungku masak memasak yang disediakan secara gratis. Justru yang kurang adalah pengguna fasilitas ini  karena penghuninya masih sangat jarang. Malahan yang banyak berkunjung ke pantai adalah warga dari daerah bersebelahan. Karena memang Burns Beach ini masih termasuk dalam wilayah Joondalup yang merupakan kota satelit di Western Australia ini.
Catatan: semua foto dokumentasi pribadi.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H