Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wisata Rohani Gratis, Mengapa Tidak?

8 Juli 2017   12:41 Diperbarui: 9 Juli 2017   00:52 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Wisata rohani tidak harus ke Roma, Lourdes, Jerusalem, Tibet ataupun keluar negeri manapun. Ada wisata rohani yang juga sangat bermanfaat dan gratis. Bisa dilakukan bersama dengan seluruh anggota keluarga, kapan saja dan dimana saja. Menjadi berkat  untuk yang dikunjungi dan tak kurang manfaatnya bagi kita sekeluarga. 

Hal ini menjadi salah satu pilihan terbaik dalam  mendidik anak anak agar memahami arti dan makna kehidupan yang sesungguhnya. Jangan hanya membawa anak-anak ke mal dan tempat tempat hiburan lainnya saja. Tapi sesekali perlu diajak mereka untuk mengunjungi gubuk-gubuk yang ada di kolong jembatan maupun di tempat-tempat kumuh, agar mereka mendapatkan pendidikan langsung tentang hidup yang sesungguhnya. Tidak harus membawa barang-barang berharga. Sekardus mie instan atau sekarung kecil beras sudah akan sangat disyukuri oleh mereka.

Di bawah kolong, di balik  kardus bekas, maupun dibawah tenda kumuh ada kehidupan anak a-anak manusia yang sesungguhnya sederajat dengan kita, namun garis telapak tangan telah menghantarkan mereka hidup dan bernafas di kolong kumuh. 

Berkunjung kelokasi potret kemiskinan, sesungguhnya memberikan manfaat ganda. Disamping  mungkin kita mengantarkan sekardus mie instan untuk mereka, sekaligus mendidik anak-anak dan diri kita sendiri. Menengok kehidupan mereka, maka serta merta menyadarkan kita agar berhenti berkeluh kesah yang nantinya mungkin pada akhirnya membuat kita lupa menyukuri apa yang ada pada kita. 

Berkunjung ke lokasi potret kemiskinan adalah hiburan bagi mereka sekaligus menjadi siraman rohani untuk keluarga kita. Apapun agama yang kita imani.

Memberikan suatu bingkisan agar nama masuk koran, tidak berniat apapun dalam membangun nilai nilai kemanusiaan dalam diri kita.

Berwisata rohani, tidak harus mencari waktu libur karena mereka ada disana sepanjang hari. Setiap kali berkunjung akan terasa pelajaran ilmu kemanusiaan merasuk hingga ke relung hati terdalam.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun