Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dokter Muda Bunuh Diri di Australia

5 Juli 2017   15:38 Diperbarui: 5 Juli 2017   21:53 1561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita ini bernama Chloe Abbot,usia 29 tahun,berprofesi sebagai dokter di Rumah Sakit St Vincent New South Wales, kedapatan bunuh diri,akibat tekanan pekerjaan sebagai dokter.

Heboh tentang meninggalkan seorang dokter muda di Indonesia yang menjadi viral di medsos akibat tekanan pekerjaan, ternyata juga terjadi di Australia. Bahkan dalam kondisi tekanan yang jauh lebih berat. Sehingga dokter muda,saking tidak mampu menahan beban pekerjaan,mengakhiri hidupnya sendiri.

"Dr Abbott had been working at St Vincent's Hospital while studying 40 hours a week prior to her death. Her family described the expectations of the job as "brutal" and "completely unsustainable". (The Dailytelegraph)

Wanita muda yang berusia 29 tahun ini,bernama lengkap Chloe Abbot, bekerja di Rumah Sakit St.Vincent -New South Wales,ditemui meninggal akibat bunuh diri. Kematiannya ,menambah angka bunuh diri diantara 20 orang dokter muda ,yang mengakhiri hidupnya,karena tidak tahan akan tekanan pekerjaan mereka.

Pihak keluarga menuntut pemerintah ,melalui parlemen untuk sesegera mungkin mengubah cara kerja yang selama ini diterapkan

"THE family of a young doctor who committed suicide because of "brutal" working conditions met with top health authorities this week as part of a push for a parliamentary inquiry into the issu"

Salah satu keluhan yang disampaikan oleh dokter muda adalah,suatu waktu ia  bercerita pada rekan rekan sejawat yang sudah senior ,bahwa ia senang mendapatkan liburan ,karena sudah kerja selama 65 jam dalam lima hari terakhir.Tapi jawaban dari para dokter senior,adalah bahwa mereka melakukannya 13 hari berturut turut .Aplusan baru terjadi setiap 48  jam!

http://www.dailytelegraph.com.au/news/thesydneymorningherald

Catatan Penulis:

Ternyata tidak hanya di Indonesia,tapi di Australia malahan lebih parah lagi,tekanan yang  dihadapi para pekerja medis ini.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun