Alhamdulilah! Putra kami ternyata juga sudah menerapkan hidup berbagi dengan caranya sendiri,yakni mengizinkan Syafei, berkantor dan berumah persis di dinding pagar rumahnya.Â
Pelajaran HidupÂ
Peristiwa ini sudah berlalu cukup lama,tapi malam ini ,ketika saya mengeluh udara yang cukup dingin dalam ruangan dimana saya dan istri duduk,tiba tiba saya jadi ingat,akan Syafei yang tidur di gerobak,selama 6 tahun dan tetap mengucapkan :'Alhamduliah!
Saya jadi malu hati,duduk dikursi empuk,sambil ditemani istri dan menikmati secangkir capucinno hangat,masih mengeluh. Padahal ada jutaan orang yang hidup jauh dari anak istri masih tetap memiliki rasa syukur yang mendalam. Saya harus belajar dari Syafei,Sang Filsuf yang pemulung.
Tjiptadinata Effendi