Mengapa Elang Dijadikan Falsafah Hidup Oleh Orang Indian?
.Mengunjungi Alaska,rasanya belum komplit,kalau belum mengujungi "Perkampungan Indian",yang sudah dijadikan objek wisata. Di sini,kami menemui seorang pria tua yang duduk di depan pintu masuk museum . Pria ini kelihatan bersahabat. Karena ia tidak hanya sekedar mengucapkan selamat pagi,tetapi mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Panggil saja saya " Mark",katanya. My real name is very hard for you to remember..." Wajahnya  sudah kriput dimakan usia, ,namun matanya memancarkan ketenangan jiwa yang damai dan bersahabat
Merasa dirinya dihargai ,karena saya membeli dagangannya,tanpa ditawarkannya..Maka Mark ,yang mengaku sudah berusia 91 tahun,bahwa totem totem yang tersebar di seluruh perkampungan Indian tersebut,dipahat oleh anak cucunya. Totem "Elang" adalah yang paling bernilai tinggi.
- selalu membuat sarangnya ditempat tinggi
- walaupun resikonya ,dilanda badai
- selalu memberi tanda setiap kali  akan menyerang
- tidak makan bangkai,seperti srigala
- memiliki pandangan yang tajam dan cerdas
- tidak pernah tunduk kepada hewan lainnya
- berani terbang melawan badai..
- selalu setia pada pasangannya
- siap  mempertaruhkan nyawanya demi  membela anak anaknya
 Turun temurun ,pekerjaan kami adalah memahat kayu ,untuk dijadikan totem. Suatu waktu ,kami akan kembali kebumi ,tapi kami dan anak cucu kami akan tetap diingat jutaan orang,hingga seribu tahun mendatang. Kata Mark ,menutup ceritanya.
Tidak Bersedia Difoto
Sesaat sebelum pamitan,saya minta ijin untuk foto bersama.tetapi tiba tiba wajahnya agak menegang dan berkata serius..: Please..don't do that Mr.Effendi.. Mark percaya,bahwa tiap kali difoto,maka umurnya akan berkurang. Karena setiap kali wajahnya berpindah tempat ke foto,maka sebagian ruh atau spiritnya juga ikut terbawa. Makanya generasi sekarang ,karena sering di foto,umur mereka hanya sampai 70 tahun kata Mark .memberi alasan.
Walaupun saya tidak percaya ,tetapi itu adalah hak Mark.jadi saya wajib menghargainya... Saya juga ingat,dulu di kampung saya.orang orang tua ,tidak suka di foto. Alasannya sama,bahwa setiap kali di foto,maka usianya berkurang ... Sekali lagi saya salami Mark dan pamitan. Kini wajahnya kembali ceria. Mark senang,saya juga lega.
Falsafah Hidup Tentang Elang,sangat menginspirasi kehidupan pribadi saya.Yakni :jujur,berani dan tidak takut melawan badai ,serta menyayangi keluarga. Disamping itu,kalau Mark ingin dikenang hingga seribu tahun lagi,lewat patung totemnya,maka saya juga ingin dikenang lewat tulisan .Itulah yang saya aplikasikan setiap hari.
Tjiptadinata Effendi